Tanggapi PK KSP Moeldoko, AHY: Hanya Melemahkan Demokrat Sebagai Oposisi

Tanggapi PK KSP Moeldoko, AHY: Hanya Melemahkan Demokrat Sebagai Oposisi Ketua Umum Partai Demokrat, Agur Harimurti Yudhoyono, saat Safari Ramadhan di Bangkalan.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum Partai , Agur Harimurti Yudhoyono (), menanggapi pengajuan peninjauan kembali (PK) pada Mahkamah Agung (MA), yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) terkait Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang.

Saat Safari Ramadhan di Bangkalan, mengungkapkan bahwa upaya mengambil alih partai di masa kepemimpinannya bukan kali pertamanya. Sebab, sudah ada 16 kali gugatan yang dilayangkan pihak KSP , namun 16 kali pula dimenangkannya.

Baca Juga: Emil Dardak Ajak Kader Demokrat Sidoarjo Kawal Kemenangan Pilgub dan Pilbup Pilkada 2024

"Telah 16 kalo kami menerimanya gugatan di berbagai jenjang pengadilan, namun selama 16 kali juga kami menang, skronya 16 kosong. Artinya, tidak ada celah secara hukum," ujarnya, Kamis (13/4/2023).

Menurut dia, gugatan yang muncul kali ini, sebetulnya tidak perlu membuat pengurus dan seluruh kader . Sebab, tidak ada fakta-fakta baru yang muncul dalam gugatan, yang bisa merubah ketetapan dari pengadilan.

Kendati demikian, putra pertama Presiden Indonesia ke-6 itu menyadari gugatan yang dilayangkan bukan semata karena hukum, tetapi juga kental dengan persoalan politik.

Baca Juga: Mahasiswa Hingga Rektor UTM Unjuk Rasa, Desak Polres Bangkalan Hukum Mati Pelaku Pembakar Mahasiswi

"Ini bukan masalah hukum, jauh dari persoalan hukum, ini masalah politik. Oleh karena itu, kami juga hadapi dengan langkah politik. Jika ini terus dibiarkan, seolah-olah tidak diketahui oleh publik, padahal kita tahu kalau banyak ruang gelap yang bisa saja terjadi dalam prosesnya," paparnya.

menyebut, yang perlu di waspadai yakni adanya intervensi dari pihak-pihak tertentu, guna melemahkan sebagai partai Oposisi dan mencegah terbentuknya koalisi perubahan.

"Bisa saja ada intervensi dari pihak tertentu, untuk melemahkan sebagai oposisi serta untuk menghalang-halangi terbentuknya koalisi perubahan, karena diketahui di masa kepemimpinan saya serius membentuk koalisi perubahan," pungkasnya. (fat/uzi/mar)

Baca Juga: Dewan hingga Akademisi Desak Polisi Jerat Pembunuh Mahasiswi di Bangkalan dengan Hukuman Mati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Semakin Ketat, Penyekatan Jembatan Suramadu Dilakukan di Dua Sisi ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO