Wali Kota Madiun Ancam akan Mutasi Pegawai Rumah Sakit yang Main Ponsel saat Bertugas

Wali Kota Madiun Ancam akan Mutasi Pegawai Rumah Sakit yang Main Ponsel saat Bertugas Wali Kota Madiun ancam mutasi pegawai rumah sakit yang main ponsel saat bertugas. Foto: Ist

MADIUN, BANGSAONLINE.com - selaku Wali Kota mengancam akan memutasi pegawai rumah sakit yang ketahuan bermain ponsel saat memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Hal tersebut dilakukan karena pegawai rumah sakit memiliki keistimewaan selain mendapat gaji pokok juga ditambah pendapatan dari jasa medis.

Baca Juga: Jatim Sumbang 11 Event Festival di KEN 2025, Gubernur Khofifah: Terbanyak se-Indonesia

"Tolong Pak Direktur (RSUD Sogaten) jangan sampai kerja itu pada saat jam darurat bawa HP, dolanan HP. Sehingga konsentrasi kerja tidak ada karena membawa HP dan main HP," ujar .

Menurut , ulah pegawai rumah sakit yang bermain ponsel saat bertugas memberikan pelayanan ke publik adalah bagian dari korupsi jam kerja.

"Kalau tak sanggup maka saya bilang pegawai itu harus pindah dari rumah sakit atau Dinkes Kota . Itu sudah korupsi jam kerja namanya," ujar .

Baca Juga: Info BMKG Hari ini Minggu 23 Februari 2025: Cuaca Jatim Masih Hujan Lebat, Surabaya Jam Berapa?

mengatakan pegawai rumah sakit merupakan aset pemerintah daerah yang harus diarahkan menuju pelayanan prima.

"Pelayanan prima itu waktu dia kerja tidak boleh main HP. Jangan sampai pas pelayanan hp-an, WA-an (main WhatsApp). Sehingga, dia saat itu konsep pelayanan prima," tutur .

Bagi pegawai yang ketahuan main HP saat jam pelayanan, mengatakan pengawai tersebut akan diberikan peringatan terlebih dahulu.

Baca Juga: Khofifah Resmi Dilantik Gubernur 2 Periode, Ketua PKS Jatim: Gerbang Baru Nusantara Terbuka

Namun, bila nekat mengulangi lagi, maka pegawai itu akan dimutasi ke dinas lain.

"Ketahuan pertama diingatkan dulu. Tetapi, kalau diingatkan dan tidak prima (maka langsung dimutasi). Dia juga dapat jasa medis. Maka dia harus lebih prima pelayanan daripada OPD yang lain," jelas .

Menurut , sebagai pimpinan di daerah, dirinya dituntut mayarakat untuk memberikan pelayanan prima dalam bidang kesehatan.

Baca Juga: Jennie Comeback dengan Lagu ExtraL

Untuk itu, sumber daya manusia di bidang kesehatan harus bagus dengan memberikan pelayanan prima kepada publik.

"Dalam satu sisi saya dituntut masyarakat pelayanan harus prima. Untuk itu, pelayanan prima itu tidak hanya diucapkan. Dan realisasinya sumber daya manusia di kesehatan harus prima," jelasnya.

juga melarang yang baru diangkat berutang ke bank, kecuali utang tersebut digunakan yang bersangkutan untuk membeli rumah dan biaya sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Baca Juga: Drama Korea Terbaru ini Gagal Raih Popularitas Global

"Saya minta bank tidak memberi utang bagi pegawai . Terkecuali untuk membeli rumah atau biaya sekolah. Berarti itu untuk masa depan," ujar .

mengatakan bahwa seorang pegawai yang memiliki utang di bank dan menerima sisa gajinya dalam jumlah sedikit akan berpengaruh pada kinerja.

(ans) 

Baca Juga: Deretan Film Indonesia yang Bikin Ngabuburit Makin Seru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO