GIANYAR, BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik merupakan perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia memberikan pendampingan pertanian komprehensif. Mulai dari budidaya tanaman, hingga pengolahan produk pascapanen di Kabupaten Gianyar, Bali.
Pendampingan ini, ditandai dengan panen demonstration plot (demplot) program Makmur di Desa Keliki, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Tertinggi Platinum di Ajang SNI Award 2024
Direktur Operasi & Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih mengatakan, pendampingan budidaya tanaman dijalankan perusahaan melalui program Makmur.
Ia menjelaskan, Petrokimia Gresik melakukan demplot padi di tujuh titik, dengan rata-rata produktivitas yang meningkat hingga 25 persen, dibandingkan dengan petani sebelumnya.
"Rata-rata hasil panen dari demplot Program Makmur ini mencapai 7,375 ton/Ha. Sementara produktivitas padi di sini sebelumnya hanya 5,9 ton/Ha," ucap Digna, Jumat (12/5/2023).
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
Peningkatan dari hasil panen menggunakan rekomendasi pemupukan berimbang, Petrokimia Gresik, yaitu Phosgreen (100 kg/Ha), ZA Plus (50 kg/Ha), pupuk organik Petroganik Premium (500 kg/Ha), Urea Nonsubsidi (200 kg/Ha) dan NPK Phonska Plus (300 kg/Ha).
"Produk pupuk yang kami hadirkan ini juga merupakan alternatif substitusi bagi petani yang membutuhkan produk ZA, SP-36 dan Petroganik yang saat ini sudah tidak lagi disubsidi oleh pemerintah sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022," tuturnya.
Ia mengatakan, pihaknya telah memberikan kandungan tambahan yang dibutuhkan tanaman pada pupuk tersebut. Bukan sekedar pembeda dengan produk subsidi, namun tambahan kandungan ini akan memberikan hasil lebih optimal.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
ZA Plus misalnya, memiliki kandungan Nitrogen 21%, Sulfur 24%, dan Zinc 1000 ppm. Keunggulan pupuk ini mampu memacu pertumbuhan jumlah anakan, tinggi tanaman, jumlah daun dan menjadikan warna daun tampak lebih hijau.
Selain itu, juga dapat meningkatkan mutu hasil panen dengan memperbaiki warna, aroma, rasa dan besar buah/umbi, serta dapat membuat tanaman lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Petroganik Premium memiliki kandungan C-organik tinggi, yakni minimal 15%, C/N ratio maksimal 25, dan pH antara 4 hingga 9. Kandungan C-organik yang tinggi menjadikan petroganik premium mampu memperbaiki struktur dan tata udara tanah dengan lebih optimal, sehingga penyerapan unsur hara oleh akar menjadi lebih baik. Pupuk ini cocok untuk semua jenis tanah dan jenis tanaman.
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
Phosgreen, dengan kandungan Fosfat dan Kalsium masing-masing minimal 20%, serta Magnesium minimal 3% yang berfungsi memacu pertumbuhan akar, pembentukan bunga, serta meningkatkan ketahanan hasil panen, sehingga mengurangi penyusutan selama penyimpanan.
Phosgene juga diperkaya dengan tambahan unsur hara Sulfur yang dapat meningkatkan mutu hasil panen.
Sementara itu, selain pendampingan budidaya padi, Petrokimia Gresik di Gianyar juga melakukan pendampingan untuk pengolahan pascapanen. Petrokimia Gresik bekerja sama dengan Kelompok Tani dan BumDes Keliki memberikan pelatihan pengolahan hasil panen, dan kini menghasilkan produk ‘Beras Premium Dewi Sri Keliki’.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Pada program ini, Petrokimia Gresik memberikan pelatihan dalam pengolahan gabah pascapanen, pemrosesan beras menjadi beras premium, pengurusan izin P-IRT, pembuatan dan pengelolaan media sosial untuk promosi produk dan agrowisata, pembuatan akun marketplace, serta pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran.
"Kami berharap budidaya demplot yang telah dilaksanakan ini dapat diduplikasi oleh petani padi lain di Kabupaten Gianyar, maupun petani di Bali. Sehingga manfaat dari produk terbaik Petrokimia Gresik ini dapat dirasakan oleh lebih banyak lagi petani serta mampu mendorong pertumbuhan perekonomian daerah dan mendukung ketahanan pangan nasional," pungkas Digna. (hud/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News