LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, beserta jajarannya melakukan ziarah makam leluhur, Kamis (25/5/2023). Hal tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Jadi Lamongan (HJL) yang ke-454.
Kegiatan diawali dengan mengunjungi Makam Mbah Sabilan yang berada di Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan Lamongan, Berdasarkan kisah sejarah yang ada, Mbah Sabilan merupakan patih/panglima perang dari Adipati ke-3 Lamongan yaitu Raden Panji Puspa Kusuma sekitar tahun 1640-1665.
Baca Juga: Tak Ingin Warganya Terjebak Pinjol dan Investasi Bodong, Anggota DPR RI Jiddan Gelar Sosialisasi
Walau hingga saat ini belum diketahui nama aslinya, beliau diberi nama Mbah Sabilan karena meninggal sebagai sabilillah di medan perang. Setelah dari Makam Mbah Sabilan, rombongan berjalan kaki menuju ke Makam Mbah Punuk dan Mbah Lamong yang masih di area Kelurahan Tumenggungan.
Hadi atau Mbah Lamong ini merupakan santri Kasunanan Giri yang terampil, cakap, dan menguasai ajaran agama Islam serta seluk beluk pemerintahan, yang oleh Sunan Giri ditunjuk menyebarkan ajaran agama, mengatur pemerintahan, dan kehidupan masyarakat di Kawasan Kenduruan.
Singkatnya, usaha Hadi yang juga mendapat pangkat Rangga itu berjalan lancar dan mudah. Karena keberhasilannya beliau mendapat julukan Lamong yang artinya among (ngemong) yang baik atau pengayom warga, dan berhasil dinobatkan sebagai Adipati dengan gelar Tumenggung Surajaya.
Baca Juga: Lantik Direktur Utama BDL, Bupati Yuhronur Tekankan Dua Peran Perusahaan Daerah
Sunan Giri IV atau Sunan Prapen juga mengumumkan wilayah Kranggan Lamongan menjadi Kadipaten Lamongan. Melalui sejarah leluhur yang telah dibacakan, bupati meminta jajarannya untuk meneladani spirit perjuangan tokoh-tokoh di Kota Soto dalam mencapai cita-cita Kejayaan Lamongan yang Berkeadilan.
Menurut Yuhronur, Lamongan yang sudah berusia 454 tahun, banyak tokoh atau leluhur yang kita jadikan spirit perjuangan dalam membangun Lamongan,termasuk menjalankan pemerintahan agar lebih mantap dan semakin baik.
"Semoga para pendiri, para sesepuh para aulia yang ada di Lamongan ini semuanya diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT,” ujarnya.
Baca Juga: Pemkab Lamongan Siagakan 198 Tim Kebersihan Jelang Nataru
Ia menambahkan, dalam mencapai kejayaan diperlukan harmonisasi pembangunan baik fisik maupun spiritual sebagaimana tema HJL ke-454 yakni, Merajut Harmoni untuk Lamongan Megilan.
“Mari kita mengharmonisasikan hubungan fisik maupun pembangunan spiritual untuk menjalankan pemerintahan kita agar semakin mantap dan baik. Terima kasih sekali kepada Forkopimda, jajaran pemerintahan dan seluruh masyarakat Lamongan yang bersama-sama membangun Lamongan mencapai kejayaan,” pungkasnya. (qom/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News