Peringati Hari Lahir Pancasila, Situs Ndalem Pojok Kediri Gelar Tasyakuran dan Diskusi

Peringati Hari Lahir Pancasila, Situs Ndalem Pojok Kediri Gelar Tasyakuran dan Diskusi Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Kediri, Kushartono (paling kanan), usai tasyakuran Hari Lahir Pancasila. Foto: Ist

KEDIRI, BANGSAONLINE.com Persada Sukarno, di Desa Pojok Kecamatan Wates, Kabupaten , menggelar tasyakuran dan diskusi bertajuk 'Napak Tilas Tempat Awal Penggalian ', Rabu (31/5/2023) malam. Agenda tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Lahir tahun ini.

Ketua Harian Persada Sukarno , Kushartono, mengatakan bahwa kebanyakan orang mengira bahwa awal Soekarno menggali Dasar Negara Republik Indonesia itu ada di di Ende, NTT.

Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa

Saat itu, lanjutnya, Soekarno dibuang di pengasingan oleh Belanda dan tinggal di rumah sederhana yang terletak di jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja, Ende Utara, antara tahun 1934-1938. Hingga sebagian orang menyebut Ende adalah rahimnya .

"Bung Karno dibuang ke Ende itu antara tahun 1934-1938. Sementara dalam Pidato 1 Juni 1945, Bung Karno menegaskan bahwa sudah digali sejak tahun 1918 bukan hanya dalam waktu semalam," paparnya, Kamis (1/6/2023).

Jadi, dengan menunjukkan fakta dalam pidato 1 Juni 1945 yang menegaskan bahwa sudah digali sejak tahun 1918, diharapkan masyarakat akan sadar bahwa tidaklah mudah merumuskan dasar negara.

Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60

"Jika dihitung dari tahun 1918 hingga 1945 Bung Karno menggali selama 27 tahun. Dengan menyadari tidak mudah maka harapan selajutnya kita semua akan lebih menjaga dan melestarikan ,” kata Kushartono.

Menurut dia, hal lain yang sangat yang tak kalah penting adalah terkiat hasil survey yang dilakukan oleh Setara Institute yakti adanya gajala-gejala generasi muda kurang memahami dan menjunjung tinggi sebagai Dasar Negara.

“Bayangkan, ini pemahaman generasi muda kita,. Memang bukan kitab suci agama, tapi kalau sampai diganti akan roboh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini menghawatirkan,”tegasnya.

Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa

Rangkaian Tasyakuran Hari Lahir di Persada Sukarno sendiri juga dilengkapi dengan doa bersama lintas agama, selamatan, santunan anak yatim, napak tilas sejarah tempat penggalian , Outband Kebangsasaan dan pentas seni budaya. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO