TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Trenggalek, Sunarto, mengatakan bahwa penanganan terhadap stunting merupakan bentuk pengamalan dari dalam Pancasila.
"Orang-orang yang berketuhanan harusnya bisa mengatasi, bisa berpartisipasi, bagaimana anak stunting ini bisa teratasi," ujarnya dalam giat perempuan berdikari atasi stunting yang digelar pada peringatan Hari Lahir Pancasila di Trenggalek Agro Park, Jumat (2/6/2023).
Baca Juga: Panas! Saling Sindir soal Stunting hingga 'Kerpek' Catatan Warnai Debat Terakhir Pilbup Jombang 2024
"Bagaimana memanusiakan manusia kemanusiaan yang adil dan beradab. Anak-anak stunting itu juga manusia mereka berhak mendapatkan penghidupan yang layak," imbuhnya.
Menurut dia, anak-anak stunting juga perlu mendapatkan keadilan bersama sebagaimana layaknya sila dalam Pancasila, bahkan dalam 20 tahun ke depan mereka akan mendapat hambatan dalam mencari ekonomi.
"Oleh karena itu mereka juga harus kita perhatikan, supaya 20 tahun lagi bukan lagi anak-anak stunting tapi anak-anak yang sehat, anak-anak yang cerdas dan membuat Trenggalek lebih maju," paparnya.
Baca Juga: Sambut Hari Kesehatan Nasional ke-60, Dinkes Kota Batu Bidik Sekolah Gelar Aksi Bergizi
Persoalan stunting, kata Sunarto, harus diatasi secara bersama-sama dan berkesinambungan karena tanpa kesinambungan anak-anak stunting tidak akan teratasi dengan baik.
Ia menyebut, angka harapan hidup di Trenggalek mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni berkisar 74 persen. Sementara angka kematian ibu di Kabupaten Trenggalek terbilang sangat rendah.
"Di tempat lain angka kematian bayi bisa seratus lebih, kita berapa 25 (persen) seperti itu," tuturnya.
Baca Juga: Pemkot Pasuruan Meriahkan Hari Ikan Nasional dengan Lomba Masak dan Senam Gemarikan
Orang nomor satu pada Dinas Kesehatan Trenggalek ini kemudian mengatakan, dengan mengatasi stunting secara bersama pada akhirnya juga akan berdampak pada pengentasan kemiskinan. (adv/mar/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News