MAJALENGKA, BANGSAONLINE.com - Seusai jemaah salat Subuh, warga NU mengikuti haul dan tahlil akbar di Makam KH Abdul Chalim Leumunding Majalengka Jawa Barat, Sabtu (17/6/2023).
Warga NU yang mengikuti tahlil akbar itu membludak. Tahlil akbar itu digelar untuk mengawali serangkaian acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) yang brrlangsung pada Sabtu dan Ahad (17-18/6/2023).
Baca Juga: Di Hadapan Mendagri, Anggota DPR RI Ungkap Tumpukan Uang dan Pelanggaran ASN dalam Pilbup Mojokerto
Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, putra KH Abdul Chalim, dalam sambutannya, di depan warga NU yang membludak mengungkapkan bahwa di makam itu ada 3 maqbarah. Yaitu makam KH Abdul Chalim. Kemudian makam Ahmad, cucu Kiai Abdul Chalim yang meninggal waktu kecil.
Menurut Kiai Asep yang ketua umum Pergunu mengungkapkan bahwa Ahmad meninggal lebih dulu sebelum Kiai Abdul Chalim wafat.
Kiai Abdul Chalim lalu memakamkan cucunya itu dalam pekarangan keluarganya.
Baca Juga: Jualannya Diborong Kiai Asep, Pedagang Pasar Pugeran: Kami Setia Coblos Paslon Mubarok
Maka ketika Kiai Abdul Chalim wafat, tutur Kiai Asep, pihak keluarga sepakat memakamkan Kiai Abdul Chalim di dekat makam Ahmad, cucunya. Mereka menilai, Kia Abdul Chalim memakamkan Ahmad di tempat itu sebagai tanda bahwa Kiai Abdul Chalim minta dimakamkan di tempat itu.
Maqbarah ketiga, tutur Kiai Asep, adalah makam Uun Urpiyah, ipar Kiai Abdul Chalim.
Makam Kiai Abdul Chalim berada di lingkungan Madrasah Tsanawiyah Sabilul Chalim, sekolah milik kelurga Kiai Abdul Chalim, tak jauh dari Pondok Pesantren Amanatul Ummah 02 yang didirikan Kiai Asep yang di Leuwimunding Majalengka.
Baca Juga: Jelang Debat Kedua Pilgub Jatim 2024, Khofifah Didoakan Kiai Asep
Dalam sambutannya, Kiai Asep juga menceritakan sejarah Kiai Abdul Chalim yang turut berperan dalam pendirian NU. Menurut Kiai Asep, Kiai Abdul Chalim mondok di Makkah bersama Kiai Asnawi Kudus dan KH Abdul Wahab Hasbullah.
Sepulang dari Makkah, Kiai Abdul Chalim pulang kampung halamannya. "Kiai Abdul Wahab juga pulang ke Jombang. Tapi tak lama, karena tak lama kemudian diambil menantu oleh Haji Musa Surabaya," kata Kiai Asep yang juga pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah.
Kiai Chalim pun menyusul Kiai Abdul Wabab Hasbullah di Surabaya. Ia lalu aktif di organisasi Nahdlatul Wathan, organisasi pemuda yang didirikan Kiai Wahab.
Baca Juga: Emil Dardak Puji Gus Barra Berilmu Tinggi, Punya Jejaring Luas, Rubaie: Dekengani Pusat
Setelah itu Kiai Wahab mendirikan Syubbanul Wathan. "Kemudian membentuk Komite Hijaz yang kemudian mendirikan NU," tutur Kiai Asep.
Pembukaan Rakernas itu sendiri diikuti 2.500 peseeta dari seluruh Indonesia. Hadir Menko Polhukam Mahfud MD, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan tokoh serta pejabat yang lain. (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News