
YOGYAKARTA, BANGSAONLINE.com – Pengurus Wilayah Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) Daerah Istimewa (DIY) Yogyakarta dilantik di Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Sleman DIY Yogyakarta, Ahad (10/8/2025) malam. Acara itu dihadiri Ketua Umum JKSN Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu).
Selain Kiai Asep juga hadir Dr KH Aguk Irawan, novelis yang juga pengasuh Pesantren Kreatif Baitul Kilmah Yogyakarta. Ia tercatat sebagai Dewan Pengawas JKSN DIY.
Para pengurus JKSN itu dilantik oleh Sekjen JKSN Muhammad Ghofirin. Sebelum dilantik, Wakil Ketua JKN Achmad Zuhri membacakan tata tertib yang harus dipatuhi oleh para pengurus baru itu.
Muhammad Ghofirin saat melantik pengurus JKSN DI Yogyakarta, Ahad (10/8/2025). Foto: bangsaonline
Pengasuh Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Dr. KH. M. Syakir Ali, M.Si sangat mengapresiasi acara silatuhim dan pelantikan pengurus JKSN DIY Yogyakarta yang diketuai oleh Rofiq Anwar. Kiai Syakir Ali - yang juga Rais Syuriah PCNU Sleman Yogyakarta itu - berharap JKSN menjadi wadah perjuangan Ahlussunnah Waljemaah (Aswaja) sekaligus pemberdayaan pondok pesantren dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Kiai Syakir, yang juga alumnus sekaligus dosen di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu menekanan agar semua pengurus JKSN memiliki kewajiban menjaga eksistensi pesantren, dengan pembenahan-pembenahan yang positif.
Kiai Syakir Ali mengaku ingin belajar kepada Kiai Asep tentang pengelolaan pondok Pesantren. Menurut dia, Kiai Asep telah sukses mengelola Pondok Pesantren Amantul Ummah sehingga sebanyak 1.256 santrinya diterima di berbagai perguruan tinggi negeri dan luar negeri.
“Saya mau belajar kepada Kiai Asep agar pondok pesantren ini juga bisa maju,” kata Kiai Syakir Ali tawaddlu.
Kiai Asep Saifuddin Chalim merespons positif. Ia mengaku senang jika Kiai Syakir berkunjung ke Amanatul Ummah.
“Monggo kapan ke Amanatul Ummah,” jawab Kiai Asep.
Dalam pidatonya Kiai Asep mengungkap tujuan didirikannya JKSN. Menurut Kiai Asep, tujuan utama JKSN adalah untuk mengisi kemerdekaan RI. Terutama mewujudkan cita-cita luhur kemerdekaan Republik Indonesia.
“Yaitu terciptanya Indonesia yang maju, adil dan makmur,” tegas putra pahlawan nasional, KH Abul Chalim itu.
Menurut Kiai Asep, para kiai pesantren banyak sekali yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan RI. Bahkan, menurut Kiai Asep, cita-cita kemerdekaan RI itu menjadi stujuan utama para kiai pesantren dalam mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Kiai Asep dengan lantang menantang Luthfi Asy-Saukani datang ke Pondok Pesantren Amanatul Ummah. “Saya tunggu di Amanatul Ummah. Satu hari saja di Amanatul Ummah untuk berdiskusi dengan saya,” tantang pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu.