KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kediri ternyata banyak menyimpan misteri tentang Bapak Bangsa. Selain diyakini bahwa nama Soekarno dan awal mula Soekarno menggali Pancasila ada di bumi Kediri. Ternyata, Soekarno juga mengaku bahwa dirinya masih keturunan darah Kediri.
Misteri tentang Soekarno yang masih keturunan darah Kediri inilah yang akan dibedah dalam diskusi kebangsaan bertajuk "Orang Kediri Harus Mengerti, Ternyata Soekarno Keturunan Kediri".
Baca Juga: Desak Ketua LMDH Budi Daya Satak Mundur, Kantor Perhutani Kediri Didemo Warga
Diskusi akan digelar bertepatan pada Haul Bung Karno ke-53 di Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, Selasa (20/6/2023).
Ketua Panitia Haul Bung Karno Ndalem Pojok, Lukito Sudiarto, mengatakan diskusi ini penting untuk menggugah rasa kebangsaan khususnya generasi muda Kediri.
"Kita prihatin dengan hasil survei Setara Institute yang mencatat bahwa 83,3 anak-anak muda di Indonesia menyatakan bahwa Pancasila bukanlah ideologi permanen. Untuk itulah, pada acara Haul Bung Karno ke-53 ini kita ingin membedah Soekarno keturunan Kediri, dengan harapan masyarakat luas bisa mengerti, khususnya masyarakat Kediri sendiri. Saya yakin banyak masyarakat Kediri yang belum memahami hal ini," terang Lukito Sudiarto, Senin (19/6/2023).
Baca Juga: Polres Kediri Tangkap Tiga Terduga Kasus Judol
Hal senada disampaikan oleh Ketua Harian Situs Ndalem Pojok, Kushartono. Menurutnya, dalam pandangan Ndalem Pojok, kegamangan generasi muda dalam memahami Pancasila bukanlah semata-mata kesalahan anak-anak muda, tapi boleh jadi juga kesalahan para orang tua.
"Saya kira kita sebagai orang tua juga harus sadar dan mau mengoreksi diri. Mungkin selama ini juga salah karena tidak mendidik anak-anak kita dengan rasa bangga kepada Pancasila dan rasa nasionalisme," katanya.
"Kalau sejak kecil anak-anak, kita didik dengan perilaku yang baik dan rasa bangga terhadap Pancasila, saya kira tidak akan seperti itu kesadaran kebangsaan generasi muda kita. Jadi jangan kita salahkan anak muda, mereka itu korban. Kita sendiri yang salah," ujar Kushartono.
Baca Juga: Kawal Anggota DPR RI, Kabag Ops Polres Kediri Kota Ditantang Duel OTK
Menurutnya, membangun kesadaran kebangsaan harus melibatkan tiga komponen atau tri manunggal. Yaitu orang tua, masyarakat, atau lingkungan dan lembaga pendidikan.
"Untuk itu, saya rasa penting menyadarkan masyarakat khususnya Kediri bahwa Presiden Pertama RI ternyata juga mengaku sebagai keturunan Kediri. Sebagaimana dituliskan dalam biografinya yang sangat terkenal Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. 'Bapakku adalah Keturunan Sultan Kerajaan Kediri', kata Soekarno, sebagaimana tertuang dalam halaman 23," imbuh Kushartono.
Menurutnya, tidak akan ada yang bisa membantah jika Soekarno masih keturunan Kediri. Ia yakin tidak akan ada sejarawan yang dapat membantah jika Bapak Bangsa Soekarno adalah keturunan darah Kediri karena datanya sangat kuat.
Baca Juga: Kunjungi Situs Ndalem Pojok, Risma Teteskan Air Mata
Otobiografi Soekarno karya Cindy Adams halaman 23 yang menyebutkan keturunan Sultan Kediri tersebut adalah versi terjemahan Bahasa Indonesia. Sementara, versi aslinya yang berbahasa Inggris dalam halaman 19 sama persis juga menyebut Sultan Kediri. My father was from Java. His full name was Raden Sukemi Sosrodihardjo. Raden is a title of nobility meaning “Lord.” Father was descended from the Sultan of Kediri.
"Jadi ini makin menarik, kita sebut Tri Manunggal Jati dari bumi Kediri. Pancasila, nama Soekarno, dan darah Soekarno semua mengindikasikan Kediri. Ada pesan moral kembalinya jati diri bangsa Indonesia. Untuk itu mohon doa restu dan mari ikuti doa dan diskusi terbuka Haul Bung Karno dengan tema "Orang Kediri Harus Mengerti, Ternyata Soekarno Keturunan Kediri," pungkas Kushartono. (uji/git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News