TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara, mengatakan bahwa Longkangan merupakan upaya untuk menjaga kelestarian alam dan budaya. Ia mengungkapkan hal tersebut ketika menghadiri prosesi Pahargyan Adat Longkangan di Teluk Sumbreng, Kecamatan Munjungan, Selasa (13/6/2023).
Upacara adat yang melarungkan tumpeng ke laut itu sebagai bentuk ungkapan syukur terhadap sang pencipta atas hasil laut yang diperoleh warga setempat. Menurut wakil bupati, perekonomian di Trenggalek kian menggeliat dengan banyaknya beragam acara yang digelar.
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut RAPBD 2025 Disahkan Jadi Perda
"Longkangan ini adalah salah satu adat yang ada di Kecamatan Munjungan yang dikatakan sudah berusia sekitar 174 tahun, jadi sudah ada sejak lama, jadi ini adalah bentuk syukur dengan harapan nanti hasil lautnya bisa semakin melimpah," tuturnya, Selasa (13/6/2023).
"Ini juga salah satu upaya untuk menjaga kelestarian alam, jadi tidak hanya kelestarian budaya tapi alamnya juga, karena masyarakat Munjungan meyakini ketika menjaga lautnya insyaallah kita juga akan dijaga oleh laut," imbuhnya.
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut Anggaran Pembangunan Jalan 2025 Bertambah dari 80 Jadi 90 Miliar
Senada dengan wakil bupati, Plt. Camat Munjungan, Yusuf Widharto, berharap melalui adat Longkangan sebagai wujud syukur, tidak hanya nelayan namun seluruh masyarakat, ke depan hasil laut semakin melimpah.
"Semoga melalui kearifan lokal ini bisa menjadi wadah bagi masyarakat untuk saling berkolaborasi dan bergotong royong menuju Kecamatan Munjungan yang Sumbut," tuturnya. (adv/man/mar) 17:48
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News