SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Surabaya mempunyai banyak masjid yang dapat disinggahi untuk dijadikan tempat ibadah dan wisata religi. Setiap masjid memiliki ciri khasnya masing-masing.
Libur Idul Adha 2023 ditetapkan oleh pemerintah sejak tanggal 28 Juni hingga 30 Juni 2023. Libur panjang tersebut dapat diisi dengan berwisata religi bersama keluarga.
Baca Juga: Resep Bubur Kacang Hijau Ketan Hitam Gurih dan Praktis
Berikut 3 wisata religi di Surabaya dapat isi libur Idul Adha 2023:
1. Masjid Sunan Ampel
Masjid Sunan Ampel selalu menjadi tempat favorit para pengunjung yang melakukan wisata religi. Masjid ini didirikan tahun 1421 oleh Raden Muhammad Ali Rahmatullah atau Raden Rahmat yang dikenal sebagai Sunan Ampel.
Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Menurunkan Gula Darah dengan Cepat
Pembangunan Masjid Sunan Ampel dilakukan di atas sebidang tanah di Desa Ampel (sekarang Kelurahan Ampel) seluas 120x180 meter persegi. Alamat lengkap masjid ini ialah di Jalan Ampel Masjid No. 53, Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya.
Pada tahun 1972, Masjid Sunan Ampel ditetapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya sebagai salah satu destinasi wisata religi. Hingga saat ini, masjid Sunan Ampel sering dikunjungi untuk beribadah. Jika bulan Ramadhan tiba, para jemaah yang hadir dapat mencapai lebih dari 10 ribu orang.
2. Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya
Baca Juga: Resep Semur Tahu Telur Puyuh, Makanan Berkuah yang Menghangatkan Tubuh
Cheng Hoo merupakan seorang muslim yang pernah berlayar dari China hingga ke Pantai Amerika. Pada abad ke 15, orang-orang Tionghoa dari Yunnan melakukan ekspedisi ke Asia Tenggara termasuk ke Indonesia.
Para pelayar membawa misi seperti berdagang, menjalin persahabatan, serta menyebarkan agama Islam di berbagai wilayah di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Saat itu, Cheng Hoo disambut baik oleh masyarakat karena menghormati wilayah yang ia singgahi, sehingga namanya disematkan menjadi nama sebuah masjid di Surabaya.
Masjid Muhammad Cheng Hoo didirikan pada 15 Oktober 2001 atas prakarsa para pengurus Pembina Imam Tauhid Islam (PITI), pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia Jawa Timur, serta tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya.
Baca Juga: 5 Jus yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi
Masjid ini menjadi simbol perdamaian antar umat beragama karena menggunakan nama muslim Tionghoa di Indonesia. Selain itu masjid ini memiliki ciri khas pada desainnya, yakni menggabungkan budaya Tionghoa dan Arab. Hal itu dilihat dari warna merah bata, biru dan hijau mendominasi masjid. Pintu masjid ini juga menyerupai pagoda dan terdapat relief naga di puncaknya.
Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya terletak di Jalan Gading No. 2, Ketabang, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.
3. Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya
Baca Juga: Resep Tom Yum Seafood, Makanan Thailand yang Menggugah Selera
Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya terletak di Jalan Mesjid Agung Timur, No.1, Kel. Pagesangan, Kec. Jambangan, Kota Surabaya.
Masjid ini sering dikunjungi oleh para jemaah dan wisatawan. Selain itu sering diadakan acara keagamaan yang digelar di masjid ini.
Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya didirikan tanggal 4 Agustus 1995 atas gagasan Mantan Walikota Surabaya, Soenarto Soemoprawiro. Desain interior masjid dan kubah yang artistik menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu ciri khas masjid ini ada pada corak ukiran dan kaligrafi yang indah menghiasi masjid.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 20 November 2024
(ans)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News