SEMARANG, BANGSAONLINE.com – Organisasi tarekat yang menamakan diri Jam’iyah Ahli Tarekat Mu’tabarah Indonesia (JATMI) menggelar Muktamar XII di Pondok Pesantren Al Madani Gunung Jati Semarang Jawa Tengah pada 26 – 28 Juni 2023. Agenda utama Muktamar ke-12 itu adalah program dan pemilihan pemimpin JATMI yang baru.
Panitia mengundang Presiden RI Joko Widodo untuk membuka Muktamar XII JATMI.
Baca Juga: Kedudukan Pers Sangat Tinggi dalam Undang-Undang, Wartawan Harus jaga Marwah Pers
"Tapi presiden mendelegasikan ke Kemenag," kata Ketua Steering Committee (SC) Mukhlas Syarkun kepada BANGSAONLINE, Senin (26/6/2023).
"Tapi untuk penutupannya insyaallah akan ditutup oleh Menko Polhukam Mahfud MD," kata Mukhlas Syarkun.
Menurut dia, para muktamirin JATMI juga akan membahas soal isu-isu yang berkembang dalam masyarakat, baik yang menyangkut kemu’tabaran tarekat maupun soal kebangsaan. Salah satu syarat tarekat dianggap mu’tabar (standar), jika sanadnya jelas, tidak terputus, nyambung sampai Nabi Muhammad.
Baca Juga: Dibangun Selama 30 Hari, Rumah Syukur Persembahan Opshid Ngawi Diserahkan ke Penerima
Nah, salah satu organisasi tarekat yang akan dibahas kemu’tbarannya adalah tarekat Shiddiqiyah yang berpusat di Ploso Jombang.
“Status kemu'tabaran thoriqoh Shiddiqiyah yang sempat diputuskan melalui forum Rakernas JATMI beberapa tahun lalu akan dibahas di forum tertinggi JATMI yaitu muktamar ke XII ini,” kata Mukhlas.
Tarekat ini pernah dinyatakan mu’tabarah oleh JATMI.
Baca Juga: Menteri AHY Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik kepada Warga di Semarang
"Ya, melalui Mukernas. Makanya kini dibawa ke forum tertinggi, muktamar," kata Mukhlas menjawab pertanyaan BANGSAONLINE.
Tarekat Shiddiqiyyah didirikan dan dipimpin oleh K.H. M. Muchtar bin Haji Much Mu’thi yang akrab dipanggil Kiai Tar. Tarekat Shiddiqiyah memiliki banyak pengikut dan fanatik.
Menurut Mukhlas Syarkun, muktamar JATMI kali ini juga akan membahas konsep tarekat kebangsaan. “Juga persoalan Imam Mahdi dan Dajjal yang disebut dalam hadits serta kitab kitab hikmah yang selama ini berkembang di dunia pesantren, karena ada yang menilai kitab sihir,” katanya.
Baca Juga: Polisi Selidiki Pasangan Sejoli yang Diduga Mesum di Taman Semarang
Masih menurut Mukhlas, di komisi Bahtsul Masail Muktamar JATMI juga akan membahas haji yang kini masa tunggu sampai 50 tahun.
“Juga akan dibahas membuka peluang haji tidak hanya sekali tapi bisa tiga kali merujuk ayat asyhuru ma'lumat,” katanya.
Muktamar JATMI, tutur Mukhlas, juga akan merekomendasikan seruan pemilu yang aman damai harmoni dimulai dengan netralitas penyelenggara pemilu dan khususnya pemerintah polri dan TNI.
Baca Juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-95, Opshid FKYME DPD Madiun Serahkan Rumah Syukur
“Muktamar diikuti seluruh perwakilan wilayah Indonesia dan beberapa pengurus cabang wilayah Jawa dan sebagian Sumatra,” kata Mukhlas Syarkun. (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News