KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengajak masyarakat untuk memahami dan menyamakan frekuensi terkait subsidi tepat sasaran. Tujuannya agar tidak terjadi informasi yang salah di masyarakat mengenai program subsidi tepat sasaran.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Kediri dalam sosialisasi program subsidi tepat sasaran di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Jumat (7/7/2023).
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
"Kita sering mendengar kata subsidi, namun di lapangan masih saja ditemui pengguna subsidi yang tidak tepat. Jangan sampai ini terus terjadi. Takutnya nanti ketika tabung LPG-nya habis, warga tidak mampu yang harusnya menggunakan subsidi tidak bisa memasak," ujar Abu Bakar.
Ia mengatakan, kebijakan pemerintah sebenarnya sudah jelas, bahwa subsidi ini diperuntukkan bagi warga tidak mampu. Sebelumnya, subsidi LPG tabung 3 kg berbasis komoditas. Kebijakan transformasi subsidi LPG tabung 3 kg menjadi subsidi berbasis orang atau penerima manfaat.
Hal ini akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat. Ini masuk nota keuangan tahun anggaran 2023.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Untuk itu, lanjutnya, akan segera dilakukan pendataan pengguna LPG tabung 3 kg dan evaluasi, penyelesaian payung hukum terkait pelaksanaan transformasi subsidi LPG tabung 3 kg tepat sasaran, serta pencatatan transaksi penyaluran LPG tabung 3 kg di sub penyalur menggunakan sistem informasi.
"Jadi subsidi ini tetap dilanjutkan. Nanti akan didata dan dievaluasi lagi. Kita akan terus update data tentang warga kita yang tidak mampu," ungkapnya.
Abu Bakar menjelaskan penyaluran LPG tabung 3 kg dan BBM tertentu di Kota Kediri. Kuota LPG tabung 3 kg sebanyak 15.738 metrik ton dan realisasi per 31 Mei sebanyak 6.720 metrik ton. Menurutnya, 15.000 metrik ton ini setara dengan 5 juta tabung.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
Kemudian biosolar sebanyak 24.159 liter dan realisasi per 31 Mei 8.120 liter. Selanjutnya pertalite kuota sebanyak 64.052 liter dan realisasi per 31 Mei 25.000 liter.
Estimasinya, LPG tabung 3 kg akan habis pada 16 November 2023, biosolar akan habis pada 31 Desember 2023, dan pertalite akan habis pada 28 Desember 2023.
"Temuan di lapangan adanya peningkatan aktivitas UMKM setelah pandemi Covid-19. Serta kebutuhan LPG tabung 3 kg untuk pengairan sawah meningkat saat musim kemarau," jelasnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024
Sementara untuk konsumen yang dapat menggunakan biosolar ada delapan. Yakni, usaha mikro yang menggunakan mesin berbahan solar rekomendasi dari dinkop UMTK. Usaha perikanan rekomendasi dari DKPP. Usaha pertanian di bawah 1 hektare rekomendasi dari lurah, dan di atas 1 hektare dengan maksimal 2 hektare rekomendasi dari DKPP.
"Saya minta tolong panjenengan ikut sosialisasikan mengenai hal ini. Kita melindungi warga kita yang tidak mampu agar terus bisa melakukan aktivitas. Makanya subsidi yang dilakukan harus tepat sasaran," imbuhnya.
Sosialisasi ini diikuti LPMK kelurahan se-Kota Kediri, agen LPG PSO, pangkalan LPG PSO, dan OPD terkait. Turut hadir, Sales Grand Manager Rayon I PT. Pertamina Patra Niaga Muh.Rizal, jajaran Hiswana Migas, Kabag Perekonomian Tetuko Erwin, dan tamu undangan lainnya. (uji/ns)
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Layanan Informasi Publik, Pemkot Kediri Belajar ke Diskominfo Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News