SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Fenomena suhu lebih dingin di Jawa Barat disebabkan oleh tertutupnya awan dan musim dingin/winter di Australia. Fenomena ini merupakan fenomena yang berulang. Hal itu dikarenakan pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin dan pola tekanan udara akan relatif tinggi di Australia sehingga menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia ke Indonesia atau dikenal dengan Monsoon Dingin Australia.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan suhu di Bandung mencapai 20 derajat celsius pada hari Minggu (16/7) dan menurun ke 17 derajat celsius pada Selasa (18/7). Sedangkan daerah Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mencapai suhu terendah 15,4 derajat celsius.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Pasuruan Hari ini Senin, 4 November 2024: Suhu 23-30 °C, Kecepatan Angin 5.94 m/s
Teguh Rahayu selaku Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung mengatakan suhu udara minimum mengalami perubahan signifikan, yakni mencapai 17 derajat celsius. Nilai suhu rata-rata pada bulan Juli adalah 18,2 derajat celsius, sedangkan pada Agustus 17,5 derajat celsius.
"Suhu dingin ekstrem memang cenderung berpeluang terjadi saat musim kemarau, yakni pada malam hari. Saat musim kemarau, pada siang hari, terik sinar matahari maksimal karena tidak ada tutupan awan. Akibatnya permukaan bumi menerima radiasi yang maksimal," jelas Rahayu.
Pada malam hari bumi melepaskan energi dikarenakan tidak ada tutupan awan (langit cerah tanpa awan), maka pada malam hingga dini hari radiasi yang disimpan di permukaan bumi secara maksimal dilepas ke angkasa. Kondisi tersebut menyebabkan permukaan bumi terasa dingin dengan cepat karena kehilangan energi secara maksimal.
Baca Juga: Cuaca Tulungagung Hari ini Senin, 4 November 2024: Diperkirakan Berawan dengan Suhu 22-30 °C
Penyebab utama kemarau di Indonesia menurut BMKG ialah angin monsun Australia. Angin tersebut membawa suhu dingin di Australia ke wilayah Indonesia.
Fenomena suhu dingin ini diprediksi akan berlangsung hingga Agustus 2023. Pada awal bulan September permukaan bumi akan berangsur menghangat kembali.
(ans)
Baca Juga: Apakah Daun Pepaya Baik untuk Kesehatan Kulit? Simak Penjelasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News