BMKG Beri Penjelasan Mengenai Suhu Dingin di Jawa Barat

BMKG Beri Penjelasan Mengenai Suhu Dingin di Jawa Barat Suasana malam di Bandung, Jawa Barat. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Fenomena suhu lebih dingin di Jawa Barat disebabkan oleh tertutupnya awan dan musim dingin/winter di Australia. Fenomena ini merupakan fenomena yang berulang. Hal itu dikarenakan pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin dan pola tekanan udara akan relatif tinggi di Australia sehingga menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia ke Indonesia atau dikenal dengan Monsoon Dingin Australia.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika () menyebutkan suhu di Bandung mencapai 20 derajat celsius pada hari Minggu (16/7) dan menurun ke 17 derajat celsius pada Selasa (18/7). Sedangkan daerah Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mencapai suhu terendah 15,4 derajat celsius.

Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan

Teguh Rahayu selaku Kepala Stasiun Geofisika Bandung mengatakan suhu udara minimum mengalami perubahan signifikan, yakni mencapai 17 derajat celsius. Nilai suhu rata-rata pada bulan Juli adalah 18,2 derajat celsius, sedangkan pada Agustus 17,5 derajat celsius.

"Suhu dingin ekstrem memang cenderung berpeluang terjadi saat musim kemarau, yakni pada malam hari. Saat musim kemarau, pada siang hari, terik sinar matahari maksimal karena tidak ada tutupan awan. Akibatnya permukaan bumi menerima radiasi yang maksimal," jelas Rahayu.

Pada malam hari bumi melepaskan energi dikarenakan tidak ada tutupan awan (langit cerah tanpa awan), maka pada malam hingga dini hari radiasi yang disimpan di permukaan bumi secara maksimal dilepas ke angkasa. Kondisi tersebut menyebabkan permukaan bumi terasa dingin dengan cepat karena kehilangan energi secara maksimal.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Surabaya Hari ini Senin, 23 Desember 2024: Jam 4 Sore Diperkirakan Hujan Ringan

Penyebab utama kemarau di Indonesia menurut ialah angin monsun Australia. Angin tersebut membawa suhu dingin di Australia ke wilayah Indonesia.

Fenomena suhu dingin ini diprediksi akan berlangsung hingga Agustus 2023. Pada awal bulan September permukaan bumi akan berangsur menghangat kembali.

(ans) 

Baca Juga: Persiapan Nataru, Pj Zanariah Beri Arahan Dalam Rakor Operasi Lilin Semeru 2024 Kota Kediri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO