KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Satpol PP Kabupaten Kediri mengamankan 16 anak punk, di perempatan Jalan Raya Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Minggu (23/7/2023). Mereka terdiri dari 10 orang laki-laki dan 6 orang perempuan yang berasal dari beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Pada saat kita persiapan patroli, ada laporan dari warga yang menginformasikan di Simpang 4 Paron tampak 4 orang anak-anak punk. Karena ada laporan, kita mempersiapkan personel sekaligus menghubungi pihak dinas sosial, terus kita menuju ke lokasi," kata Kepala Satpol PP Kabupaten Kediri, Agoeng Noegroho.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Ketika Satpol PP Kabupaten Kediri tiba di lokasi, ternyata sudah ada Babinsa Desa Paron dan Gogorante yang mengumpulkan mereka, dan menyebut jumlah anak punk yang diamankan terdapat 16 orang.
"Dari pengakuannya, rencananya mereka mau bergerak ke arah Malang dan Pasuruan sambil melihat situasi, mereka mau cari nunutan (tumpangan kendaraan yang lewat)," ucapnya.
Baca Juga: Bupati Kediri Kirim Tim Lintas OPD Dampingi Korban Selamat Percobaan Bunuh Diri di Ngancar
Karena membuat resah masyarakat, lanjut Agoeng, maka ke-16 anak punk tersebut langsung diamankan dan dibawa ke selter (rumah singgah) di Kecamatan Grogol, milik Dinas Sosial Kabupaten Kediri.
Belasan anak muda itu lalu diserahkan (ke dinas sosial) untuk diberi penindakan, pembinaan. Mereka juga dibersihkan, dirapikan, mulai dari baju pakaian dan rambut. Setelah itu dilakukan pendataan, selanjutnya dipulangkan ke kota asal.
"Mereka ditanya, misalkan dia dari Jepara (JawaTengah) sesuai dengan identitas, maka Dinas Sosial Kabupaten Jepara dihubungi, kalau ada warganya yang jadi punk dan sudah diamankan di Kabupaten Kediri. Ditindaklanjuti dengan pemulangan ke kota asal," paparnya.
Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional
Berdasarkan pengakuan anak-anak punk, mereka ada kegiatan di rumah salah satu rekannya di Desa Gogorante, Kecamatan Ngasem, pada Sabtu (22/7/2023). Belasan anak punk itu datang dengan sembunyi-sembunyi.
"Dari pendataan diketahui ke-16 anak punk tersebut berasal dari Jawa Timur seperti Pasuruan, Lumajang, Malang, Sidoarjo, Banyuwangi dan Kediri. Sedangkan yang berasal dari Jawa Tengah seperti dari Demak, Purbalingga, Rembang, Purwokerto, Jepara, dan Sragen," urai Agoeng. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News