Ingin Jadi Miliarder? Ini Kunci Rahasia Kiai Asep Saifuddin Chalim

Ingin Jadi Miliarder? Ini Kunci Rahasia Kiai Asep Saifuddin Chalim Para pembicara Seminar Entrepreneurship dan bedah buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan karya M Mas'ud Adnan di Unhasy Tebuireng, Ahad (30/7/2023). Tampak M Mas’ud Adnan (paling kanan), KH Abdul Chalim Mahfudz (nomor 2 dari kanan), Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA (nomor 2 dari kiri), dan Dr H Dr H Abdullah Aminuddin Aziz, M.Pd, (paling kiri). Foto: BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Sekitar 350 mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Jombang Jawa Timur mengaji entrepreuneurship pada Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Ahad (30/7/2023).

Acara itu dikemas dalam Seminar Nasional Entrepreneurship dan Bedah Buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan karya M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE. Acara yang dimoderatori Dr H Abdullah Aminuddin Aziz, M.Pd, Wakil Rektor Unhasy, itu berlangsung gayeng. Bahkan penuh tawa.

Baca Juga: Di Pesantren Al Ishlahuddiny NTB, Kiai Asep Ungkap Rahasia Wali Allah Hidup Bahagia dan Bermanfaat

Acara yang dibuka Rektor Unhasy Prof Dr H Haris Supratno itu digelar di Aula Gedung A Unhasy Jombang. Mulai pukul 9.30 hingga 12.30 WIB. Hadir dalam acara itu Nyai Hj Farida Salahuddin Wahid.  

Prof Haris berharap para mahasiswa Unhasy bisa mengikuti jejak : jadi kiai sekaligus miliarder. Atau salah satunya.

“Kalau gak jadi kiai ya jadi miliarder,” kata Prof Haris yang disambut tawa peserta.

Baca Juga: Kiai Asep Tegaskan Pinjol Haram Mutlak di Depan Ribuan Peserta Haul TGH Ibrahim Al-Khalidy NTB

Tapi kalau bisa, kata Prof Haris, jadi kiai sekaligus miliarder. Menurut dia, adalah contoh kongkrit entrepreneur yang tumbuh dari pesantren.

“Jadi sudah ada contoh, yaitu ,” katanya.

KH Abdul Hakim Mahfudz, pengasuh Pesantren , juga berpendapat bahwa mahasiswa harus punya semangat atau jiwa entrepreneur. Sedemikian pentingnya, menurut – panggilan akrab Kiai Abdul Hakim Mahfudz – Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari sampai memberikan taushiah saat deklarasi Nahdlatut Tujjar.

Baca Juga: Ponpes Amanatul Ummah Dukung Program MBG

“Wahai pemuda putera bangsa yang cerdas pandai dan para ustadz yang mulia, mengapa kalian tidak mendirikan saja suatu badan ekonomi yang beroperasi, dimana setiap kota terdapat satu badan usaha yang otonom”

Itulah seruan Hadratussyaikh. Menurut , seruan Hadratussyaikh itu disampaikan pada tahun 1918. Jauh sebelum NU berdiri.

Lalu apa wejangan agar mahasiwa jadi miliarder?

Baca Juga: Dirikan JKSN di Kalteng, Kiai Asep Warisi Genetika Pejuang KH Abdul Chalim

“Jangan tidur setelah Subuh hingga terbit matahari,” kata yang dikenal luas sebagai pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto.

Kenapa? Karena banyak sekali Hadits yang melarang kita tidur seusai salat Subuh. kemudian mengutip beberapa Hadits. Diantaranya hadits, yang artinya, tidur seusai Subuh itu menyebabkan fakir atau miskin.

bangsaonline.com/images/uploads/berita/3234f3359889749756ffa9976690af98.jpg">

Baca Juga: Tinjau Kampung NU, PP Pergunu Bahas Pengoprasian Pesantren Entrepreneur di Kalteng

Prof Dr H Haris Supratno, Rektor Unhasy (nomor 3 dari kiri), Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, KH Abdul Hakim Mahfudz () dan istrinya, Nyai Hj Lelly Lailiyah, Nya Hj Farida Salahuddin Wahid (nomor 2 dari kiri), M Mas'ud Adnan (nomor 2 dari kanan) dan Dr H Abdullah Aminuddin Aziz, M.Pd (paling kanan). Foto: .

Menurut , Allah membagikan rezeki seusai Subuh. “Allah membagikan rezeki seusai kita salat Subuh. Saat Allah membagikan rezeki kita jangan absen, jangan tidur,” kata yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.

juga mengingatkan agar kita jangan sampai mengonsumsi makanan dan minuman tak halal.

Baca Juga: Capaian KPU Surabaya dalam Pilkada 2024, Adakah?

“Karena makanan haram itu mencegah terkabulnya doa kita,” kata .

bercerita ketika makan di restoran bersama istrinya, Nyai Hj Alif Fadlilah. Ia sudah masuk restoran yang sangat populer. Tapi membatalkan makan di situ karena pemilik restoran itu bukan muslim.

“Makanan itu kita bungkus, kita bayar, tapi tidak saya makan,” kata .

Baca Juga: Gus Kikin: Kiai Yusuf Hasyim Selamatkan Pondok Gontor dari Serangan PKI

meyakini bahwa sukses dan kekayaan yang ia raih sekarang karena faktor doa.

“Sampai dalam buku itu saya dijuluki sebagai raja doa,” kata . Karena itu ia terus menjaga agar doa-doanya dikabulkan oleh Allah. Diantaranya dengan cara tidak berbuat maksiat, termasuk makan barang haram.

"Ketika makanan kita halal, doa kita maqbul," kata .

Baca Juga: Aklamasi, Miftahudin Terpilih sebagai Ketua PKD Mojokerto, Kiai Asep: Harus Jadi Contoh

Hanya itukah syarat jadi miliarder? Tentu masih ada lagi. Apa saja? Lalu berapa penghasilan setiap bulan? Simak laporan BANGSAONLINE berikutnya. (bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Setahun Tak Ada Kabar, Korban Longsor di Desa Ngetos Nganjuk Tagih Janji Relokasi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO