JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Sekitar 350 mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng Jombang Jawa Timur mengaji entrepreuneurship pada Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Ahad (30/7/2023).
Acara itu dikemas dalam Seminar Nasional Entrepreneurship dan Bedah Buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan karya M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE. Acara yang dimoderatori Dr H Abdullah Aminuddin Aziz, M.Pd, Wakil Rektor Unhasy, itu berlangsung gayeng. Bahkan penuh tawa.
Baca Juga: Ngaku Pelayan, Gus Fahmi Nangis saat Launching Majelis Istighatsah dan Ngaji Kitab At Tibyan
Acara yang dibuka Rektor Unhasy Prof Dr H Haris Supratno itu digelar di Aula Gedung A Unhasy Jombang. Mulai pukul 9.30 hingga 12.30 WIB. Hadir dalam acara itu Nyai Hj Farida Salahuddin Wahid.
Prof Haris berharap para mahasiswa Unhasy bisa mengikuti jejak Kiai Asep: jadi kiai sekaligus miliarder. Atau salah satunya.
“Kalau gak jadi kiai ya jadi miliarder,” kata Prof Haris yang disambut tawa peserta.
Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029
Tapi kalau bisa, kata Prof Haris, jadi kiai sekaligus miliarder. Menurut dia, Kiai Asep adalah contoh kongkrit entrepreneur yang tumbuh dari pesantren.
“Jadi sudah ada contoh, yaitu Kiai Asep,” katanya.
KH Abdul Hakim Mahfudz, pengasuh Pesantren Tebuireng, juga berpendapat bahwa mahasiswa harus punya semangat atau jiwa entrepreneur. Sedemikian pentingnya, menurut Gus Kikin – panggilan akrab Kiai Abdul Hakim Mahfudz – Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari sampai memberikan taushiah saat deklarasi Nahdlatut Tujjar.
Baca Juga: Doakan Kelancaran Tugas Khofifah-Emil, Kiai Asep Undang Kiai-Kiai dari Berbagai Daerah Jatim
“Wahai pemuda putera bangsa yang cerdas pandai dan para ustadz yang mulia, mengapa kalian tidak mendirikan saja suatu badan ekonomi yang beroperasi, dimana setiap kota terdapat satu badan usaha yang otonom”
Itulah seruan Hadratussyaikh. Menurut Gus Kikin, seruan Hadratussyaikh itu disampaikan pada tahun 1918. Jauh sebelum NU berdiri.
Lalu apa wejangan Kiai Asep agar mahasiwa jadi miliarder?
Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa
“Jangan tidur setelah Subuh hingga terbit matahari,” kata Kiai Asep yang dikenal luas sebagai pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto.
Kenapa? Karena banyak sekali Hadits yang melarang kita tidur seusai salat Subuh. Kiai Asep kemudian mengutip beberapa Hadits. Diantaranya hadits, yang artinya, tidur seusai Subuh itu menyebabkan fakir atau miskin.
bangsaonline.com/images/uploads/berita/3234f3359889749756ffa9976690af98.jpg">
Baca Juga: Kedudukan Pers Sangat Tinggi dalam Undang-Undang, Wartawan Harus jaga Marwah Pers
Prof Dr H Haris Supratno, Rektor Unhasy (nomor 3 dari kiri), Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) dan istrinya, Nyai Hj Lelly Lailiyah, Nya Hj Farida Salahuddin Wahid (nomor 2 dari kiri), M Mas'ud Adnan (nomor 2 dari kanan) dan Dr H Abdullah Aminuddin Aziz, M.Pd (paling kanan). Foto: bangsaonline.
Menurut Kiai Asep, Allah membagikan rezeki seusai Subuh. “Allah membagikan rezeki seusai kita salat Subuh. Saat Allah membagikan rezeki kita jangan absen, jangan tidur,” kata Kiai Asep yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.
Kiai Asep juga mengingatkan agar kita jangan sampai mengonsumsi makanan dan minuman tak halal.
Baca Juga: Klaim Didukung 37 Cabor, Imam Sunyono Optimis Terpilih Ketua KONI Kabupaten Mojokerto
“Karena makanan haram itu mencegah terkabulnya doa kita,” kata Kiai Asep.
Kiai Asep bercerita ketika makan di restoran bersama istrinya, Nyai Hj Alif Fadlilah. Ia sudah masuk restoran yang sangat populer. Tapi Kiai Asep membatalkan makan di situ karena pemilik restoran itu bukan muslim.
“Makanan itu kita bungkus, kita bayar, tapi tidak saya makan,” kata Kiai Asep.
Baca Juga: Gegara Mitos Politik dan Lawan Petahana, Gus Barra-dr Rizal Sempat Diramal Kalah
Kiai Asep meyakini bahwa sukses dan kekayaan yang ia raih sekarang karena faktor doa.
“Sampai dalam buku itu saya dijuluki sebagai raja doa,” kata Kiai Asep. Karena itu ia terus menjaga agar doa-doanya dikabulkan oleh Allah. Diantaranya dengan cara tidak berbuat maksiat, termasuk makan barang haram.
"Ketika makanan kita halal, doa kita maqbul," kata Kiai Asep.
Baca Juga: Raih 53,4 Persen di Pilbup Mojokerto 2024, Pasangan Mubarok Kalahkan Petahana
Hanya itukah syarat jadi miliarder? Tentu masih ada lagi. Apa saja? Lalu berapa penghasilan Kiai Asep setiap bulan? Simak laporan BANGSAONLINE berikutnya. (bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News