Maksimalkan TPST, Volume Sampah TPA Jabon Sidoarjo Turun 60 Ton per Hari

Maksimalkan TPST, Volume Sampah TPA Jabon Sidoarjo Turun 60 Ton per Hari Bupati Muhdlor didampingi Kepala DLHK Bahrul Amig saat sidak TPA Jabon akhir 2021 lalu. Foto: Ist

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Penurunan volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jabon ternyata berhasil dilakukan .

Tentu saja ini kabar menggembirakan. Sebab sejumlah kabupaten dan kota di Indonesia disebut-sebut mengalami krisis sampah.

Baca Juga: Polisi Dalami Anak Bunuh Ibu di Sidoarjo

Data Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) mencatat, pada Januari 2023 volume sampah yang masuk di UPTD sebesar 17.860 ton. Jumlah tersebut terus menunjukkan grafik turun hingga Juni 2023 yang mencapai 14.740 ton per bulan atau rata-rata penurunannya mencapai 60 ton per hari.

Bupati Ahmad Muhdlor Ali, Selasa (1/8/2023) mengatakan, capaian ini berbanding lurus dengan kebijakan pengurangan sampah yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) .

Kegigihan tersebut akhirnya membuahkan hasil, dimana jumlah sampah yang sebelumnya rata-rata lima hingga enam truk per hari, kini menyusut menjadi 3 hingga 4 truk per hari.

Baca Juga: Jenazah Perempuan Gegerkan Warga Waru, Diduga Tewas Dibunuh Anaknya

"Keberhasilan ini kami lakukan dengan cara treatment (perlakuan) pengelolaan sampah kepada masyarakat salah satunya adalah mengacu pada UU Nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah pasal 12 yaitu setiap orang bertanggung jawab mengurangi sampah, mengarah pada perilaku," cetusnya.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Gus Muhdlor ini menuturkan, bahwa limbah sampah organik atau makanan mempunyai persentase cukup besar yaitu 60% dari total jumlah sampah yang ada.

Sehingga, limbah makanan ini perlu dimanfaatkan atau dikelola kembali seperti untuk pupuk kompos dan pakan ternak.

Baca Juga: 5,9 Juta Batang Rokok Ilegal Senilai Rp8,25 M Dimusnahkan Bea Cukai Sidoarjo

Dijelaskannya, untuk mengurangi sampah di TPA, pihaknya melakukan berbagai upaya. Pertama mengolah sampah kuliner untuk dijadikan pakan ternak atau kompos. Sedangkan untuk sampah anorganik dimanfaatkan menjadi biomassa atau RDF.

"Dalam sehari mampu mengelola 30 ton dan dalam satu bulan mampu mencapai 150 ton. Dan yang terakhir adalah pengurangan sampah ini dari pemulung sebesar 150 ton per bulan jika tiap hari mampu mengurangi rata-rata lima ton," jlentrehnya.

Upaya pengurangan volume sampah tersebut juga dapat memperpanjang usia teknis . Yang mana sebesar 600 ton sampah yang masuk tiap harinya, jika tidak segera ditangani maka diperkirakan hanya bertahan selama lima tahun saja.

Baca Juga: Sidang Lanjutan Bupati Nonaktif Sidoarjo, Penasihat Hukum Klaim Puluhan Saksi Tak Berhubungan

Sementara itu, M Bahrul Amiq selaku Kepala DLHK menambahkan, kesuksesan pengurangan volume sampah ini yaitu dengan memaksimalkan pemanfaatan sampah di TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) yang ada di tiap kecamatan.

Saat ini jumlah TPST yang tersebar di desa-desa mencapai 170 TPST.

"Pemaksimalan yang kami lakukan adalah pemilahan sampah, pengomposan, dan pemanfaatan sampah menjadi maggot (sumber kompos yang tidak berbau)," tandas mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) ini. (sta/git)

Baca Juga: Warga Krian Digegerkan Penemuan Wanita Bersimbah Darah Dekat Kandang Ayam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Kecelakaan Karambol di Medaeng Sidoarjo, Truk Tabrak Tiga Mobil Hingga Terguling':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO