KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ahmad Adetya Patria Nanda (25), warga Jalan Sersan KKO Harun RT.001 RW.011 Kelurahan Dandangan, Kecamatan Kota, Kota Kediri, yang ditemukan tergeletak tak sadarkan diri dengan mengeluarkan darah akhirnya meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit, Minggu (6/8/2023).
Korban yang ditemukan di saluran irigasi di Jalan Puskesmas Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, ternyata seorang anggota PPS (Panitia Pemungutan Suara). KPU Kota Kediri pun telah menyampaikan ucapan berdukacita cita untuk korban.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Kapolsek Ngasem, Iptu Dyan Purwandi, menyatakan berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa awalnya korban pada Sabtu (5/8/2023) sekira pukul 23.00 WIB bersama temannya, Fahrul Anif Fahim dan Kharis Darmawan, minum-minuman beralkohol di Cafe Eden.
Lalu, sekira pukul 01.00 WIB (Minggu (6/8/2023) datang teman lainnya Tio Pratama yang sebelumnya ditelepon Fahrul untuk ikut minum bersama. Sekira pukul 02.00 WIB, lanjut Dyan, mereka pulang untuk mengantarkan Kharis ke rumahnya di Dusun Gabru Desa Kepuhrejo, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, menggunakan motor yang dikendarai korban.
"Tio dan Fahrul naik sepeda motor Merk Honda Supra 125. Setelah mengantarkan Kharis, selanjutnya dengan berboncengan tiga (Tio, Fahrul, dan korban), akan kembali ke kafe untuk mengambil sepeda motor korban," ujarnya.
Baca Juga: Bawaslu Kabupaten Pasuruan Rekom Pemecatan 2 Sekretariat PPS Pendukung Paslon 02
Namun, sesampainya di lokasi penemuan ketika hendak mendahului sepeda motor Suzuki Satria yang dikendarai 3 orang berboncengan tidak dikenal (untuk penumpang yang dibelakang Satria mengacungkan sebilah celurit) memepet Tio dan kawan-kawan, hingga ke bahu kanan jalan dan menyenggol pohon yang berada di tepi sebelah kanan jalan.
Kemudian korban terjatuh dari sepeda motor, akan tetapi untuk Tio dan Fahrul tetap melajukan sepeda motornya ke arah timur. Mereka meninggalkan korban karena ketakutan dikejar oleh 3 orang yang tidak dikenal.
Sesampainya di perempatan Desa Paron, Tio membelokkan sepeda motor ke arah selatan arah ke Sumber Kembangan. Saat itu, Tio melihat ketiga orang yang tidak dikenal tersebut putar balik dan akhirnya dia dan Fahrul pulang ke rumah.
Baca Juga: Debat Terakhir Pilkada Nganjuk 2024, Setiap Paslon Gelar Konferensi Pers
Dyan menyebut, korban ditemukan Suwito yang bekerja sebagai petani sekira pukul 05.30 WIB, Minggu (6/8/2023). Saksi memberitahukan hal tersebut ke Udin dan melaporkan ke perangkat desa setempat, kemudian dilaporkan ke Polsek Ngasem, dan mengevakuasi korban ke RS Aura Syifa.
"Setelah korban mendapatkan perawatan di RS Aura Syifa, sekira pukul 13.00 WIB korban dinyatakan meninggal dunia dan selanjutnya korban di bawa ke RS Bhayangkara untuk diautopsi," ujarnya sembari mengatakan bahwa pihak kepolisian sampai saat ini masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif sebenarnya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News