Situs Ndalem Pojok Kediri Temukan Fakta Lain Berdirinya NKRI

Situs Ndalem Pojok Kediri Temukan Fakta Lain Berdirinya NKRI Dewan Penasehat Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Kediri, Kuswartono, saat menunjukkan dokumen bahwa NKRI berdiri pada tanggal 18 Agustus 1945. Foto: Ist

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Negara Kesatuan Republik Indonesia () ada yang menyakini baru berdiri pada18 Agustus 1945, sehari setelah Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan tanah air pada 17 Agustus 1945. Hal tersebut diungkapkan oleh pengurus Persada Sukarno Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten .

Dewan Penasehat Persada Sukarno , Kuswartono, mengatakan bahwa dalam akte atau dokumen yang ia pegang tertulis 18 Agustus 1945 adalah berdirinya , bukan pada tanggal 17 Agustus 1945 yang disahkan dalam Rapat Panitia Kemerdekaan Indonesia. 

Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata

“Kami sudah lama menyinpan dukumen ini dan kami meyakini inilah saat yang tepat untuk diungkapkan kepada publik, agar masyarakat tahu bahwa negara kita, Republik Indonesia tercinta ini, bukan berdiri pada tanggal 17 Agustus 1945," ujarnya, Kamis (10/8/2023).

Pada saat itu, lanjut Kuswartono, Indonesia baru merdeka atas nama bangsa Indonesia. Sehari setelahnya, baru didirikan Negara Republik Indonesia yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945.

Ia menyebut, dalam dokumen itu tertera paling atas dengan huruf besar “RAPAT PANITIA KEMERDEKAAN INDONESIA” kemudian dibawahnya tertulis “Rapat Panitia Kemedekaan Indonesia dalam sidang pada 18, boelan 8, th. 2605 di gedung Komonfu. 1. Telah menetapkan Oendang-Oendang Dasar Negara Republik Indonesia. 2. Telah memilih sebagai Presiden Republik Indonesia P.T. Soekarno dan Wakil Presiden P.T. Muhammad Hatta”.

Baca Juga: Pimpinan Gereja Ortodok Rusia, Apresiasi Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa di Kediri

“Jadi kami menyakini inilah akte sah berdirinya Negara Republik Indonesia. Dan Teks Proklamasi itu adalah akte Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang tertanggal 17 Agustus 1945," tuturnya.

Kuswantono menambahkan, ada dua peristiwa besar di bulan Agustus ini, yakni tangga 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan dan tanggal 18 Agustus , bangsa yang merdeka itu mendirikan Negara Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

"Jadi ada dua akte, ada dua peristiwa besar yang sangat bersejarah. Jas merah,” kata pria yang juga Ketua Yayasan Panji Saputra itu.

Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Warga yang Tuntut Garap Lahan Perhutani dengan LMDH Budi Daya Satak Kediri

Sementara itu, Ketua Umum , Suhardono, mengatakan bahwa pihaknya berencana akan ke Jakarta untuk menyampaikan temuan ini kepada Presiden Republik Indonesia.

“Besok kami akan ke Jakarta, ke Istana Merdeka untuk menyampaikan temuan ini. Surat pengantar untuk Bapak Presiden, kajian dan bukti autentik sudah kita siapkan. Semoga Bapak Presiden berkenan menerima hal ini,” ucapnya.

Sedangkan, Kushartono selaku Ketua Harian , menambahkan bahwa sebelum surat diluncurkan, beberapa hari lalu, pihaknya bersama lintas elemen dan komunitas telah menggelar rapat bersama, hasil rapat bersepakat untuk berkirim surat kepada Presiden.

Baca Juga: Yayat Cadarajat Dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri yang Baru

“Kita sudah rapat dua kali, hari senin dan hari Rabu (9/8/2023), teman-teman ormas dan komunitas di dan bersepakat untuk mengirim surat kepada Bapak Presiden. Karena ini hal besar terkait bangsa dan negara,” paparnya.

Pihaknya meyakini temuan fakta baru ini akan mendapat respon positif dari Presiden Jokowi.

“Insya Allah dan kami yakin penemuan akte berdirinya negara ini akan menjadi kabar baik bagi Bapak Presiden. Dari bumi memang kita harus kembali kepada jati diri. Semoga,” pungkasnya. (uji/sis)

Baca Juga: Situs Ndalem Pojok Gelar Diskusi di Hari Sumpah Pemuda 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO