
SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Selain bekerja, berikhtiar batin kepada Allah SWT juga diperlukan untuk mencapai kesuksesan dunia dan akhirat.
Namun terkadang orang menggunakan cara yang terlarang untuk mendapatkan kekayaan secara instan.
Baca Juga: Khofifah Resmi Dilantik Gubernur 2 Periode, Ketua PKS Jatim: Gerbang Baru Nusantara Terbuka
Salah satunya dengan melakukan pesugihan memanfaatkan ritual meminta bantuan jin dan setan.
Beberapa kiai sepuh pun memberikan amalan ijazah doa untuk memperlancar urusan rezeki.
Salah satunya adalah KH. Khusen Ilyas yang merupakan sosok kiai karismatik asal Jawa Timur.
Baca Juga: Kunjungi Kraton Majapahit Jakarta, Khofifah: Bangkitkan Semangat Wujudkan Gerbang Baru Nusantara
Kiai kondang ini membagikan ijazah amalan yang beliau sebut sebagai 'pesugihan' agar diberi kelancaran rezeki oleh Allah SWT.
Pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Al-Misbar Karang Nongko, Mojoranu, Kec. Sooko, Mojokerto, Jawa Timur ini menceritakan pengalaman pribadinya.
Usai mengamalkan ijazah tersebut, Alhamdulillah diberi kemapanan ekonomi oleh Allah SWT.
Baca Juga: Ketua PKS Jatim Ucapkan Selamat Terpilihnya Khofifah Sebagai Ketua Dewan Pembina Pusat Muslimat NU
KH. Khusen Ilyas dikaruniai 11 orang anak. Semuanya kini sudah lulus dan menjadi sarjana.
Setiap anak diberi rumah dan juga mobil saat sudah berkeluarga. Sampai sudah berkunjung ke Mekah hingga 55 kali.
“Makanya kalau anak saya sedang berkumpul, rumah saya seperti terminal,” ujar sang Kiai sembari tertawa.
Baca Juga: Gandeng IPDN Dirikan Sekolah Taruna Pamong Praja Jatim di Bojonegoro, Pj Gubernur Adhy Sambut Baik
Kiai Khusen Ilyas pun membagikan ilmu ‘pesugihan’ yang didapat dari Pesantren Dresmo (Sidosermo) Surabaya.
Ijazah ini mudah diamalkan. Tanpa puasa atau ritual khusus yang menyulitkan.
“Ilmu pesugihan itu selau dibaca tetapi tidak diwirid. Membaca Alam Nasyrah selesai sholat fardlu sebanyak 9 kali. Itu yang dinamakan ilmu pesugihan,” kata sang Kiai dari tayangan Youtube Jamuna Channel.
Baca Juga: Sambut Hangat Delegasi EAEU dan MERCOSUR, Pj Gubernur Jatim: Penjajakan Kerja Sama Ketahanan Pangan
Dalam tayangan Youtube lainnya, Kiai Khusen juga menambahkan jika bacaan ini bukan wirid wajib.
Artinya cukup dibaca seperlunya dan saat sedang butuh. Dibaca selesai sholat fardlu atau sholat 5 waktu.
Inilah bacaan surat Asy – Syarh/Al Insyirah lengkap dengan terjemahnya:
Baca Juga: Ketua Klub Dewa Panahan Bertekad Kembangkan Olahraga Memanah di Mojokerto
اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙ وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ
Artinya:
- Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?
- Dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu,
- Yang memberatkan punggungmu,
- Dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.
- Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,
- Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.
- Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),
- Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.
Wallahu A’lam Bisshowaab. (van)
Baca Juga: BPS Sebut Jatim Penghasil Beras Tertinggi Sejak 2020-2024, Khofifah: Berkat Semangat Insan Pertanian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News