SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Selain bekerja, berikhtiar batin kepada Allah SWT juga diperlukan untuk mencapai kesuksesan dunia dan akhirat.
Namun terkadang orang menggunakan cara yang terlarang untuk mendapatkan kekayaan secara instan.
Baca Juga: Info BMKG Selasa 24 September: Cuaca Jatim Sebagian Hujan Ringan, Bagaimana Surabaya?
Salah satunya dengan melakukan pesugihan memanfaatkan ritual meminta bantuan jin dan setan.
Beberapa kiai sepuh pun memberikan amalan ijazah doa untuk memperlancar urusan rezeki.
Salah satunya adalah KH. Khusen Ilyas yang merupakan sosok kiai karismatik asal Jawa Timur.
Baca Juga: Dampingi Jokowi Resmikan Smelter Freeport di Gresik, Pj Adhy Karyono Optimis Dongkrak Perekonomian
Kiai kondang ini membagikan ijazah amalan yang beliau sebut sebagai 'pesugihan' agar diberi kelancaran rezeki oleh Allah SWT.
Pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Al-Misbar Karang Nongko, Mojoranu, Kec. Sooko, Mojokerto, Jawa Timur ini menceritakan pengalaman pribadinya.
Usai mengamalkan ijazah tersebut, Alhamdulillah diberi kemapanan ekonomi oleh Allah SWT.
Baca Juga: Target Beroperasi Nataru Besok, Kanwil Kemenkumham Jatim Bangun 29 Autogate di Bandara Juanda
KH. Khusen Ilyas dikaruniai 11 orang anak. Semuanya kini sudah lulus dan menjadi sarjana.
Setiap anak diberi rumah dan juga mobil saat sudah berkeluarga. Sampai sudah berkunjung ke Mekah hingga 55 kali.
“Makanya kalau anak saya sedang berkumpul, rumah saya seperti terminal,” ujar sang Kiai sembari tertawa.
Baca Juga: Di Pelantikan Perhiptani Mojokerto Periode Baru, Bupati Ikfina Harap Adanya Generasi Muda Cinta Tani
Kiai Khusen Ilyas pun membagikan ilmu ‘pesugihan’ yang didapat dari Pesantren Dresmo (Sidosermo) Surabaya.
Ijazah ini mudah diamalkan. Tanpa puasa atau ritual khusus yang menyulitkan.
“Ilmu pesugihan itu selau dibaca tetapi tidak diwirid. Membaca Alam Nasyrah selesai sholat fardlu sebanyak 9 kali. Itu yang dinamakan ilmu pesugihan,” kata sang Kiai dari tayangan Youtube Jamuna Channel.
Baca Juga: Peringatan Maulid Nabi di Ponpes Sabiul Muttaqien, Khofifah: Gravitasi Kuat Syafaat Rasul
Dalam tayangan Youtube lainnya, Kiai Khusen juga menambahkan jika bacaan ini bukan wirid wajib.
Artinya cukup dibaca seperlunya dan saat sedang butuh. Dibaca selesai sholat fardlu atau sholat 5 waktu.
Inilah bacaan surat Asy – Syarh/Al Insyirah lengkap dengan terjemahnya:
Baca Juga: Pj Adhy Karyono Serahkan Hadiah Sayembara Logo di Kick-Off Rangkaian Hari Jadi ke-79 Jatim
اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙ وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ
Artinya:
- Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?
- Dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu,
- Yang memberatkan punggungmu,
- Dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.
- Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,
- Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.
- Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),
- Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.
Wallahu A’lam Bisshowaab. (van)
Baca Juga: Info BMKG Sabtu 21 September: Malam Minggu Jatim Cerah, Surabaya Masih Panas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News