Ada 3.400 Masjid di Thailand, Tapi di Masjid Islamic Centre Tak Boleh Istighatsah

Ada 3.400 Masjid di Thailand, Tapi di  Masjid Islamic Centre Tak Boleh Istighatsah M. Mas'ud Adnan (kiri, berselendang tas) saat di Masjid Foundation Islamic Centre of Thailand di Bangkok Thailand, Senin (21/9/2023). Foto: BANGSAONLINE.com

BANGKOK, BANGSAONLINE.com - Kunjungan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim dan rombongan ke Thailand banyak menghasilkan nilai positif, terutama dalam bidang pendidikan. Diantaranya untuk memperkuat basis santri di negeri kerajaan gajah putih tersebut.

Apalagi selama ini banyak anak muda Thailand yang menjadi santri di Amantul Ummah, pesantren yang didirikan dan diasuh Kiai Asep. Seperti diberitakan HARIAN BANGSA, saat Kiai Asep dan rombongan berada di Thailand ada sekitar 6 santri Amnatul Ummah datang ke Maeroz Hotel, tempat Kiai Asep dan rombongan menginap. Para alumni Amanatul Ummah inilah yang kemudian mengantar Nyai Hj Alif Fadilah, istri Kiai Asep, ke beberapa tempat di Thailand. Termasuk ke pusat perbelanjaan.

BACA JUGA:

Nyai Alif Fadilah memang sempat berpisah dengan Kiai Asep dam rombongan. Terutama saat Kiai Asep dan rombongan bertemu dengan para ulama Majelis Syaikhul Islam Thailand.

Kiai Asep mengungkapkan bahwa respon KBRI dan Majelis Syaikhul Islam Thailand sangat positif. Begitu juga Prof Nopraenue Sajjarax Dhirathiti, Vice President Mahidol University. Karena itu Kiai Asep mengundang Prof Nopraenue Sajjarax Dhirathiti dan para ulama Thailand untuk berkunjung ke Amanatul Ummah.

Ia mengaku akan memperbanyak santri dan mahasiswa luar negeri. “Karena kita akan menjadikan Universitas KH Abdul Chalim sebagai perguruan tinggi atau universitas internasional,” tegas Kiai Asep.

“Amanatul Ummah akan kita jadikan kiblat pendidikan, kebudayaan dan perdaban Islam dunia,” tambahnya.

Bahkan Kiai Asep sudah menyiapkan asrama khusus untuk mahasiswa luar negeri yang pada Ahad (3/9/2023) lalu diresmikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Kiai Asep optimistis bahwa Islam di Thailand akan berkembang secara baik dan masif, jika didakwahkan dengan bijak dan moderat. Ia mengaku sangat tertarik dengan Thailand. Ia bahkan sangat ingin bertemu dengan Raja Thailand Vajiralongkorn.

“Pihak kedutaan besar Thailand di Indonesia sudah siap menjadwalkan Pak Yai,” kata Dr Zamal Nasution yang alumnus Mahidol Unniversity Bangkok Thailand.

Dr KH Mauhibur Rokhman (Gus Muhib), Rektor Universitas KH Abdul Chalim Pecet Mojokerto, mengaku akan menindaklanjuti kerjasama dengan lembaga pendidikan di Thailnad, termasuk dengan Mahidol Unibersity. Menurut dia, dalam kerjasama nanti Universitas KH Abdul Chalim akan melibatkan KBRI dan Majelis Syaikhul Islam Thailand.

“Kita akan berkirim surat,” kata menantu Kiai Asep itu kepada HARIAN BANGSA seusai berkeiling kampus Mahidol University.

Ia juga mengatakan bahwa khusus santri dan mahasiswa asal Thailand harus ada penanganan secara khusus. Selain menekankan pemahaman agama yang moderat juga harus punya visi dan misi pengembangan Islam.

Kenapa? Menurut alumnus Universitas Al Azhar Mesir itu, Islam berpotensi berkembang di Thailand, asal para santri punya kemampuan berdakwah secara baik. Termasuk di Mahidol University.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO