BLITAR, BANGSAONLINE.com - Hasil survei lembaga Pusat Kajian Kebijakan Pemerintah (PK2P) menempatkan kader muda Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Blitar sebagai calon kuat dalam bursa Pilkada Kabupaten Blitar tahun ini.
Hasil survey tersebut menunjukan tokoh muda NU mampu menjungkalkan calon tua dalam bursa pemilihan Bupati Blitar.
Baca Juga: FMPN Dukung dan Siap Menangkan Petahana Rini di Pilbup Blitar 2024
Hasil mengejutkan ini disampaiakan oleh Direktur Pusat Kajian Kebijakan Pemerintah, Sulton. Ia menegaskan, potensi merebut AG 1 dimiliki oleh kalangan muda. Dari hasil analisis yang dilakukan sejak Februari hingga Juni 2015 menunjukan, tokoh muda berpeluang besar mengalahkan pasangan petahana. Survey tersebut mengkerucutkan pada pilihan kemampuan tokoh muda dan tokoh tua untuk melanjutkan suksesi kepemimpinan daerah.
Beberapa indikator dalam survey tersebut selain mengenai batasan umur juga prestasi yang dimiliki masing–masing calon. ‘’Kami sengaja melakukan survey dengan perbandingan kalangan muda dan tua terhadap potensi keterpilihan dan kemampuan memimpin kabupaten Blitar,’’ ujarnya dalam release yang disampaikan pada sejumlah media masa.
Sulton menjelaskan perbandingan yang dilakukan antara tokoh muda dan tua berdasarkan kategori usia 40 sampai 50 masuk kelompok muda dan kategori usia diatas 50 tahun masuk kategori kelompok tua. Selain syarat usia indikatornya juga berupa prestasi, kemampuan organisasi dan pernah menjabat jabatan publik maupun politik.
Baca Juga: Tampung Aspirasi Pedagang, Paslon Rizky akan Perbaiki Infrastuktur Pasar yang Ada di Blitar
Kelompok muda memunculkan nama anggota DPRD Propinsi Jawa Timur, Ahmad Thamim (Gus Tamim), anggota DPRD Kabupaten Blitar Hery Rhomadon, serta ketua DPRD Kabupaten Blitar Marhaenis Urip Widodo. Sedangkan kelompok tua diwakili oleh Rijanto yang saat ini menjabat Wakil Bupati Blitar, Heru Sunarianta mantan anggota DPRD Blitar dan Arbain Hamdan mantan militer.
‘’Gus Tamim juga mewakili kaum muda. Hasil surveinya menyebutkan 44,8 persen yang terbagi atas pemilih berlatar belakang Islam (tradisional dan moderat) 75,7 persen dan 24,3 persen dari kalangan nasionalis,’’ terang Sulton.
Di bawah elektabilitas Gus Tamim, hasil survei untuk Heri Romadhon mencapai 36,8 persen. Selain Ketua PAN, Romadhon merupakan tokoh muda Muhammadiyah yang populis. Sementara itu, Ketua DPRD yang sekaligus Ketua PDI Perjuangan Kabupaten Blitar, Marhaenis, Urip Widodo, hanya mendapat 18,4 persen.
Baca Juga: Alasan Bawaslu Kabupaten Blitar Hentikan Penanganan Laporan Bagi-bagi Sembako Pasangan Rijanto-Beky
Di dalam survei, kata Sulton, nama Wakil Bupati Blitar Rijanto masih menempati posisi tertinggi. Elektabilitas Rijanto sebesar 66,3 persen. Perincianya 23,9 persen berasal dari kelompok agamis, dan 76,1 persen dari golongan nasionalis. Faktor petahana (incumbent) menjadi faktor terbesar kuatnya elektabilitas Rijanto.
Kendati demikian, elektabilitas kelompok tua Rijanto-Marhenis di atas kertas masih dilampaui pasangan Gus Tamim-Heri Romadhon. Jadi, secara matematis kelompok tua hanya mendapat dukungan besar dari massa nasionalis, sementara kelompok muda mampu membawa suara kaum agamis dan nasionalis dengan komposisi yang lebih imbang.
’’Sisa hasil survei terbawah ditempati Arbain Hamdan, Ketua Partai Gerindra Kabupaten Blitar, dan Heru Sunariyanta, mantan Ketua Partai Demokrat. Keduanya berpotensi kuat merapat ke koalisi PKB-PAN,’’ jelasnya. (tri/rvl)
Baca Juga: Tim Hukum Paslon Rijanto-Beky Datangi Bawaslu Kabupaten Blitar untuk Klarifikasi dan Buat Laporan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News