BANGSAONLINE.com - Saham merupakan tanda kepemilikan atas perusahaan yang menjadi instrumen investasi. Artinya, untuk memiliki suatu perusahaan, anda tidak perlu ikut mendirikan perusahaan tersebut, tetapi cukup membeli saham perusahaan tersebut.
Adapun fungsi dari saham tersebut adalah untuk menambah aset (kekayaan) di masa depan lantaran pada umumnya yang namanya perusahaan akan terus berkembang, sehingga membuat nilai sahamnya juga meningkat. Berikut ulasan Berita IHSG hari ini.
Jenis Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangan
Baca Juga: Mencari Peluang di Pasar Forex: Keunikan Trading di Indonesia
Jenis-jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan terbagi menjadi 5, antara lain:
- -Blue Chip Stocks
Blue Chip Stocks merupakan jenis saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang bonafit bereputasi tinggi. Pada umumnya perusahaan yang mengeluarkan saham jenis ini merupakan petinggi di industri tersebut dan memiliki penghasilan yang stabil dan konsisten dalam membayar bagi hasil. Sehingga tidak heran kalau saham yang satu ini banyak dicari investor.
- -Income Stocks
Bisa dibilang Income Stocks ini merupakan saham unggulan yang selalu membayar laba lebih besar dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada periode sebelumnya.
- -Growth Stocks
Baca Juga: Fungsi Kalkulator Forex Lanjutan: Melampaui Perhitungan Dasar
Growth Stocks merupakan saham dengan pertumbuhan pemasukan perusahaan yang cukup tinggi, meskipun perusahaan tersebut bukan termasuk perusahan petinggi di industri tersebut.
Jenis saham yang satu ini terdiri dari dua, yakni Well-Known dan Lesser-Known. Well-Known adalah saham growth stock yang berasal dari perusahaan petinggi pada suatu industri. Sedangkan Lesser-Known merupakan saham growth stock yang berasal dari perusahaan yang tidak begitu terkenal.
- -Speculative Stocks
Speculative Stocks merupakan jenis saham yang bisa memberikan keuntungan tinggi namun tidak bisa memberikan laba secara konsisten. Saham yang satu ini sangat cocok bagi investor dengan profil risiko high risk.
- -Counter Cyclical Stocks
Baca Juga: Freeport Dukung Transformasi Era Society 5.0 di 36 Sekolah
Saham jenis ini memiliki kondisi paling stabil disaat kondisi ekonomi bergejolak sekalipun. Pasalnya, saham ini tidak terpengaruh dengan kondisi ekonomi dan bisnis. Keuntungan yang didapatkan pada saham ini sangat tergantung pada perusahaan yang mengeluarkannya.
Pengertian IHSG
Di dalam dunia persahaman sering dikenal istilah IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Lantas, apa pengertian IHSG? Berikut penjelasannya.
- 1. Anoraga dan Pakarti (2001)
IHSG merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan harga sama secara umum yang tercatat di bursa efek yang menjadi acuan tentang perkembangan kegiatan di pasar modal.
- 2. Sunariyah (2011)
Baca Juga: Sukses PT. Nathin dan PT. Khinco Gelar Tour Eskludif Manufaktur Maklon Herbal dan Kosmetik
Indeks harga saham merupakan catatan terhadap perubahan-perubahan maupun pergerakan harga saham sejak mulai pertama kali beredar sampai pada suatu saat tertentu.
- 3. Martaleta dan Malinda (2011)
IHSG merupakan suatu indicator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks ini berfungsi sebagai indikator tren pasar, mencakup pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar aktif atau tidak.
- 4. Muliana (2014)
Indeks menunjukkan presentasi dari pergerakan saham yang terjadi di perdahangan pasar lelang. Perhitungan IHSG dilakukan setiap hari setelah penutupan perdagangan setiap harinya.
Baca Juga: Peran Pinjaman Kelompok Amartha untuk Perkembangan UMKM di Indonesia
Dalam menghitungnya, IHSG menghimpun semua perusahaan yang termasuk sebagai komponen perhitungan. Disini, BEI memiliki kewenangan untuk mengeluarkan atau tidak memasukkan satu atau beberapa perusahaan tercatat dari perhitungan IHSG.
Ada beberapa fungsi IHSG, antara lain:
- 1.Sebagai indikator tren pasar
- 2.Sebagai indicator keuntungan
- 3.Sebagai tolak ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio
- 4.Memfasilitasi pembentukkan portofolio dengan strategi pasif
- 5.Memfasilitasi berkembangnya produk derivatif
Faktor yang Mempengaruhi IHSG
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi IHSG, di antaranya adalah:
- 1.Tindakan Perusahaan
Faktor pertama yang mempengaruhi IHSG adalah tindakan perusahaan. Dalam hal ini, tindakan perusahaan bisa berupa kebijakan yang mencakup manajemen perusahaan. Misalnya kebijakan, merger, akuisis, dan right issue.
- 2.Kebijakan Pemerintah
Baca Juga: SIG Pamerkan Aplikasi Semen Hijau dan Solusi Beton Berkelanjutan di IKN
Walaupun belum disahkan, tapi kebijakan pemerintah mampu mempengaruhi harga saham, khususnya di bidang permodalan. Misalnya adalah kebijakan Penanaman Modal Asing (PMA) dan kebijakan ekspor impor.
- 3.Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Mata Uang Asing
Faktor lainnya yang bisa mempengaruhi IHSG adalah penguatan atau pelemahan kurs rupiah terhadap mata uang asing. Di mana, kondisi ini bisa berpengaruh terhadap naik turunnya saham. Misalnya menguatnya rupiah terhadap dollar yang menyebabkan menguatnya harga saham di IHSG.
- 4.Fundamental Ekonomi Makro
Ada beberapa keadaan fundamental yang mampu mempengaruhi naik turunnya harga saham, antara lain:
- -Naik turunnya suku bunga yang disebabkan oleh Bank Sentral Ameika (Federal Reserve).
- -Tingkat inflasi yang berimbas ke kondisi ekonomi makro.
- -Naik turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia serta nilai ekspor impor yang berdampak langsung pada nilai tukar rupiah.
Baca Juga: Bosa Jasa: Solusi Urus Izin Usaha Mudah dari Rumah Saja
Itulah pengertian, Fungsi, dan Faktor yang mempengaruhi IHGS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News