Berikut Pesan Gubernur Khofifah saat Lantik Heru Suseno Jadi Pj Bupati Tulungagung

Berikut Pesan Gubernur Khofifah saat Lantik Heru Suseno Jadi Pj Bupati Tulungagung Gubernur Khofifah saat melantik Heru Suseno sebagai Pj Bupati Tulungagung.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah resmi melantik dan mengambil sumpah jabatan Heru Suseno sebagai Penjabat (Pj) Bupati di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (25/9/2023). Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI nomor 100.2.1.3-3919 Tahun 2023. 

Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur itu menggantikan Maryoto Birowo yang masa jabatannya selesai pada 25 September 2023. Dalam kesempatan ini dilakukan pula penandatanganan berita acara, serah terima jabatan, dan penyerahan memori jabatan dari purnatugas Bupati kepada Pj Bupati .

"Alhamdulillah kita menyaksikan dan memberikan doa kepada Pj Bupati . Ini menjadi bagian pelengkap setelah kemarin ada 12 Pj bupati wali kota yang telah dilantik, dan hari Ini ada Pj Bupati yang dilantik," kata Khofifah.

Dalam sambutannya, gubernur berpesan untuk fokus pada dua hal utama, yaitu soal penurunan angka dan kemiskinan ekstrem.

Terkait , Khofifah mengatakan bahwa ada proses panjang yang dilakukan dengan kerja keras dan prestasi yang sudah dicapai . Terutama Tim PKK yang hampir selalu menjadi juara satu di berbagai sektor, utamanya dalam upaya menurunkan angka .

"Saya mohon Pj Bupati bersama TP PKK selanjutnya bisa menjaga dan meningkatkan capaian prestasi tersebut. Hal ini menjadi penting karena di tahun 2024 karena target penurunan secara nasional di angka 14 persen harus didorong semua pihak dan semua lini," paparnya.

Dalam upaya menurunkan angka , lanjut Khofifah, Tim PKK terutama Posyandu menjadi garda terdepan yang signifikan untuk mengintervensi sejak adanya potensial . Hal ini karena ada kekurang sesuaian yang sering terjadi saat proses bulan timbang, dimana ada ketidakcocokan saat mengukur panjang bayi.

Ia mencontohkan, apabila hendak ditimbang, sebagian besar bayi menangis. Kemudian kakinya terlipat maka hasil panjang bayi tidak sesuai. Seharusnya ketika ditimbang, bayi tidak dalam keadaan menangis karena akan mengurangi panjang bayi.

Sehingga hasil antara Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan bulan timbang datanya tidak sesuai. SSGI Jawa Timur sebesar 19,2 persen, sedangkan bulan timbang di Jatim sebesar 7,8 persen.

"Ini coba kami teliti untuk bisa mendekatkan bagaimana format data antara bulan timbang dan SSGI seimbang. Bahkan kita juga sempat menghadirkan Pusat Data dan Teknologi (Pusdatin) dari Kementerian Kesehatan untuk mencari titik temu karena disparitas hasil SSGI dan bulan timbang lebar sekali," urai Khofifah.

Agar disparitas tidak terjadi dan ada kecocokan data antara bulan timbang dan SSGI, gubernur meminta perhatian khusus kepada TP PKK untuk menjadikan prioritas capaian program. Sehingga capaian angka 14 persen ditargetkan dari pemerintah pusat bisa dicapai tahun 2024 oleh Jatim.

Lihat juga video 'Pria di Tulungagung Pepet Perempuan Pengendara Motor Sambil Masturbasi ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO