JAKARTA, BANGSAONLINE.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), mengharuskan memiliki ketersediaan sistem teknologi informasi, dan komunikasi yang andal untuk mendukung proses bisnis di wilayah operasional perusahaan yang luas mencakup seluruh wilayah Indonesia dan Vietnam.
Seperti akselerasi transformasi menggunakan komputasi awan atau cloud computing dengan bermitra bersama Amazon Web Services (AWS). Sebagai pemimpin industri semen nasional, SIG saat ini menguasai lebih dari 50 persen pangsa pasar.
Baca Juga: SBI Peringati Hari Disabilitas Internasional 2024 Bersama Pemkab Tuban dan Difabel
Dalam menjalankan bisnisnya, SIG didukung pabrik semen terintegrasi di 9 lokasi, pabrik pengemasan di 26 lokasi, 8 pabrik penggilingan semen, 7 pelabuhan, 385 distributor dan lebih dari 70.000 toko ritel. Dengan operasi yang begitu besar, diperlukan adanya keandalan teknologi yang kuat dan fleksibel.
Senior Vice President of Group Head Information & Communication Technology SIG, Anindio Daneswara, mengatakan bahwa sejumlah tantangan masih dihadapi industri semen saat ini, mendorong SIG memanfaatkan teknologi cloud untuk meningkatkan keunggulan operasional dan menciptakan peluang yang berkontribusi pada efisiensi dan kinerja keuangan Perusahaan.
"SIG memiliki spektrum operasional yang sangat luas yang didukung ratusan sistem dan aplikasi, termasuk ERP (Enterprise Resource Planning) dan aplikasi khusus yang bersifat kritikal, sehingga membutuhkan dukungan infrastruktur teknologi yang memadai," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Selasa (10/10/2023).
Baca Juga: Unit Usaha SIG dan Pemprov DKI Revitalisasi Trotoar di Kawasan Kuningan dengan Beton Dekoratif
"Pemanfaatan teknologi cloud diharapkan dapat meningkatkan keandalan dan fleksibilitas dari sistem teknologi informasi dan komunikasi SIG guna menangani kompleksitas dan skala operasional Perusahaan," imbuhnya.
Menurut Anindio, teknologi cloud mendukung ketersediaan data dan analytics yang membantu manajemen SIG dalam pengambilan keputusan di seluruh kegiatan operasional Perusahaan.
Hal ini karena teknologi cloud memiliki keunggulan dalam pemrosesan dan penyimpanan data, serta menjadi fondasi dasar agar pemanfaatan data analytics dan AI (artificial intelligence) dapat digunakan dalam Perusahaan.
Baca Juga: Kades Temaji Dilaporkan ke Polisi
"Mayoritas dari sistem aplikasi kritikal di SIG sudah beroperasi menggunakan tekonologi cloud pada awal tahun 2022. Pada tahun yang sama, SIG berhasil go live dengan inisiatif big data analytics platform yang menjadi sumber informasi tunggal yang kredibel untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Perpindahan dari on-premise menjadi cloud ini diperkirakan meningkatkan kecepatan proses komputasi hingga 1,6 kali dan berkontribusi pada peningkatan efisiensi penggunaan computing resources sebesar 20%," katanya.
"Secara umum, dengan cost leadership dari penggunaan teknologi cloud, kita mempunyai potensi penurunan biaya operasional sekitar 30-40%," pungkas Anindio Daneswara. (hud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News