MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Melambungnya harga beras dan langkahnya hasil panen dari petani, membuat beberapa pihak ikut bekerja keras dalam rangka ketersediaan beras terkendali di seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto. Salah satunya, pantauan di lapangan yang dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto.
"Dinas Pertanian terus melakukan pemantauan dan pendampingan kepada para petani dalam proses tanam padi. Dalam pantauan di lapangan, petani melakukan proses masa panen dan masa tanam masih kategori wajar dan normal. Mengenai keberadaan beras dari hasil panen padi para petani, yang mengetahui para petani dengan para tengkulak. Sebab, rata rata para tengkulak langsung mendatangi para petani saat musim panen tiba," ungkap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto Nurul Istiqomah, Senin (16/10/2023).
Baca Juga: Sarasehan HUT ke-76, Pataka Kodam V Brawijaya Dijamas 7 Sumber Mata Air Kerjaan Majapahit
Berdasarkan hasil perhitungan dan pemantauan di lapangan, beras hasil panen para petani sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi bagi seluruh warga Kabupaten Mojokerto. Sedangkan, mengenai pupuk subsidi untuk petani, dinas pertanian selalu membuat usulan ke pemerintah mengenai jumlah kebutuhan pupuk bagi seluruh petani di wilayah ini.
"Datangnya pupuk subsidi dari pemerintah secara bertahap, tidak bisa langsung semua. Antisipasinya, para petani bisa menggunakan pupuk organik. Kita dan sejumlah OPD (organisasi perangkat daerah) lainnya, akan ada pembahasan keberadaan beras dari hasil panen petani dalam rapat inflasi. Namun demikian, sampai saat saat ini, hasil panen padi petani, masih bisa mencukupi kebutuhan masyarakat luas. Kita terus melakukan pendampingan bagi petani," jelasnya. (ris/git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News