BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Hari Santri Nasional (HSN) 22 Oktober 2023 dengan tema "Jihad Santri Jayakan Negerikan" disambut gegap gempita oleh berbagai kalangan. Salah satunya politikus muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Fuad Hasyim.
Menurutnya, jihad santri saat ini adalah bagaimana mengambil peran di pemilu 2024, baik di pemilihan presiden (pilpres), pemilihan legislatif (pileg), mapun pemilihan kepala daerah (pilkada) mendatang. Apalagi, saat ini sudah berkampanye di lembaga pendidikan sudah diperbolehkan.
Baca Juga: 2 Hari Pencarian, Jasad Santri Hanyut di Blega Bangkalan Akhirnya Ditemukan
Ia mengingatkan agar santri dan pondok pesantren tidak hanya dijadikan pelabuhan atau terminal kampaye bagi para calon presiden atau politikus saja.
"Pondok pesantren dan santri bukan dagangan di pasar, hanya menjadi target pemilu. Santri jangan hanya dijadikan ajang politik musiman, setelah itu ditinggalkan," tegasnya kepada wartawan BANGSAONLINE.com saat ditemui di Graha PKB Bangkalan, Sabtu (21/10/2023).
Karena itu, ia mengajak santri agar memiliki kalkulasi politik tersendiri agar tidak dijadikan komoditas politik lima tahunan.
Baca Juga: Banjir Bangkalan Telan Korban, Santri Hanyut Terseret Arus
"Santri jangan seperti mendorong mobil mogok, setelah didorong dan mobil berjalan, ditinggalkan oleh sopirnya," ungkap Fuad.
Fuad juga mengimbau santri yang sudah memiliki hak suara agar menggunakannya di pemilu 2024.
"Suara santri akan menentukan masa depan bangsa dan negara. Perlu kita mengenang kembali perjuangan KH. Hasym Ay'ari, bagaimana beliau menggerakkan santri dan bersama masyarakat melawan kolonial berupaya menjaga keutuhan NKRI pada tahun 1945 silam. Jihad santri saat ini adalah merebut para pemimpin dari kalangan santri, baik pemimpin nasional atau daerah," pungkasnya. (uzi/mar)
Baca Juga: Syafiuddin Ajak Kader PKB Berjuang Menangkan Pilkada Serentak 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News