
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Piala Dunia U-17 2023 sudah tinggal hitungan hari. Piala Dunia U-17 edisi ke-19 kali ini digelar di Indonesia pada 10 November hingga 2 Desember mendatang.
Kompetisi paling bergengsi tingkat junior ini jadi ajang talenta-talenta muda untuk memamerkan kebolehan mereka.
Tak sedikit pula dari pemain-pemain muda yang jadi bintang lapangan di kemudian hari.
Berikut tujuh bintang alumni Piala Dunia U-17:
1. Cesc Fabregas (Spanyol)
Cesc Fabregas menunjukkan kilaunya sebagai wonderkid di Piala Dunia U-17 2003. Dalam ajang yang berlangsung di Finlandia, Fabregas membawa pulang gelar pemain terbaik dan juga top skor.
Eks punggawa Arsenal itu mencetak lima gol sejajar dengan Manuel Curto (Portugal), dan Carlos Hidalgo (Kolombia).
Penampilan menawan yang ditampilkan Fabregas tidak lantas berujung gelar buat Spanyol. Tim Matador Muda bisa melangkah ke partai final tetapi menyerah 0-1 dari Brasil yang merebut gelar juara ketiganya di tahun tersebut.
2. Phil Foden (Inggris)
Phil Foden jadi bagian penting dari keberhasilan Timnas Inggris jadi juara Piala Dunia U-17 2017 di India. Ini merupakan gelar juara perdana buat tim Three Lions junior.
Foden bahu-membahu bersama nama-nama seperti Callum Hudson-Odoi, Jadon Sancho, hingga Rhian Brewster membawa negaranya ke puncak kejayaan.
Pria bernama lengkap Philip Walter Foden berhasil mengemas tiga gol di turnamen ini. Gelandang bernomor punggung 47 di Manchester City itu pun dinobatkan sebagai pemain terbaik di Piala Dunia U-17 2017.
3. Andres Iniesta (Spanyol)
Andrés Iniesta Luján pernah jadi bagian penting Timnas Spanyol U-17 di Piala Dunia U-17 2001 yang berlangsung di Trinidad dan Tobago. Iniesta satu tim dengan penyerang haus gol pada masanya yakni Fernando Torres.
Mantan Jenderal lapangan tengah Barcelona itu memang tidak berhasil membantu Spanyol berbicara banyak karena kiprah mereka terhenti di fase grup. Namun karier Iniesta setelah turnamen itu tak lantas menjadi padam.
Ia pun menjelma jadi salah satu gelandang terbaik di dunia. Kesuksesan pun pada akhirnya diraih dengan merebut satu gelar Piala Dunia (2010), dan dua trofi Piala Eropa (2008 dan 2012).
4. Neymar (Brasil)
Neymar sudah diprediksi akan jadi superstar bola di usia muda. Hal itu pun terbukti karena pemain Al-Hilal SFC itu kini sudah menjelma jadi pemain top.
Mantan pemain PSG dan Barcelona itu pernah memperkuat Brasil di Piala Dunia U-17 2009.
Brasil U-17 saat itu juga diperkuat Casemiro, Philippe Coutinho, dan juga penjaga gawang Alisson Becker.
Namun Tim Samba harus puas hanya di fase grup dalam turnamen yang berlangsung di Nigeria ini. Neymar bermain dalam tiga laga dan menyumbang satu gol.
5. Eden Hazard (Belgia)
Eden Michael Hazard termasuk salah satu pemain muda menjanjikan saat berlaga di Piala Dunia U-17 2007.
Meski perjalanannya bersama tim Setan Merah tak mulus karena terhenti di fase grup, karier Hazard terus menanjak. Ia hanya membutuhkan waktu satu tahun untuk menembus skuad utama Lille.
Setelah itu Hazard jadi pemain yang begitu dinantikan di lini tengah Chelsea. Sayang badai cedera yang terus menimpanya membuat karier Hazard gagal bersinar di Real Madrid.
6. Ronaldinho (Brasil)
Ronaldo de Assís Moreira alias Ronaldinho juga pernah mencicipi kerasnya persaingan di Piala Dunia U-17 1997. Eks bintang Barcelona dan Milan bahkan mampu mengantarkan Selecao keluar sebagai juara.
Ronaldinho yang jadi kreator serangan tim Samba bermain sebanyak enam kali dan mengemas dua gol. Di partai pamungkas, Brasil sukses menekuk Ghana dengan skor 2-1.
Trofi yang diraih Ronaldinho dan kolega itu jadi yang pertama buat Brasil. Wakil zona Conmebol itu sejauh ini sudah empat kali jadi pemenang di Piala Dunia U-17.
7. Toni Kroos (Jerman)
Toni Kroos termasuk salah satu pemain yang miliki kisah sukses di ajang Piala Dunia U-17 2007.
Kroos jadi motor serangan di lini tengah Jerman. Kepercayaan besar juga diberikan pelatih Jerman U-17 kala itu dengan menunjuk Kroos sebagai kapten tim.
Punggawa Real Madrid tersebut begitu produktif dengan mencetak lima gol walau langkah Jerman terhenti di babak empat besar. Penampilan konsisten membuat Kroos merebut penghargaan pemain terbaik walau negaranya gagal jadi juara di Korea Selatan. (git)