SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menyambut era ekonomi digital, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Jawa Timur melaunching aplikasi Wizstren. Launching ini sebagai rangkain acara OPOP Expo di Area Masjid Al Akbar Surabaya pada 10 November 2023.
Ketua Hebitren Jatim KH Faiz AHZ mengatakan, aplikasi ini dapat digunakan untuk melakukan wakaf, membayar zakat dan bersedekah dengan mudah dan aman.
Baca Juga: Warga Mulyorejo Digegerkan Janda Bersimbah Darah, Diduga Hendak Bunuh Diri
"Alhamdulillah hari ini kita bisa launching di Jatim. Jadi aplikasi Wizstren suatu waqaf ini adalah aplikasi yang disupport Bank Indonesia dalam lembaga yayasan Wiztren waqaf, infaq dan shadaqah pesantren," Kiai Faiz, dalam keterangannya, Sabtu (11/11/2023).
Kiai Faiz yang juga Ketua Yayasan Ponpes Nurul Jadid ini berharap, aplikaai bisa memudahkan masyarakat yang pertama mengenali dan yang kedua bisa langsung wakaf tunai atau produktif di aplikasi ini. Sehingga sangat memudahkan masyarakat untuk mengenali dan berdonasi.
"Yayasan Wizstren ini lengkap dari pusat hingga daerah, ini gerakan filantropi melakukan crowd funding untuk pembiyaan hal hal produktif dalam membangun kesejahteraan umat," pungkasnya.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Sementara itu Badan Waqaf Provinsi Jatim menargetkan semua masjid dan mushala yang ada di Jawa Timur sudah tuntas sisi legalitasnya di 2024. Yakni, sudah tersertifikasi resmi hingga di Kantor BPN (Badan Pertanahan Nasional).
Ketua Perwakilan Badan Waqaf Provinsi Jatim, Abdul Rozak menyampaikan pentingnya legalitas sertifikasi ini.
"Menyangkut masalah generasi muda pesantren untuk merawat, mengembangkan dan melestarikan aset pesantren," ujarnya
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Menurut dia, di era modern seperti sekarang digitalisasi mau tidak mau menjadi tuntutan.
"Saya pikir dengan teman di yayasan pesantren ini sebuah ikhtiar yang cukup ideal untuk bagaimana membangun jaringan digitalisasi," terangnya.
Kata dia, umat muslim Indonesia harus bersyukur dengan tersertifikasi aset waqaf. Dengan demikian itu berarti keterjaminan masa depan ummat Islam masih besar harapannya.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
"Karena kalau umat Islam ini punya waqaf maka ini adalah jaminan eksistensi dan kemajuan ummat Islam ke depan. Dan manfaatnya bukan hanya untuk ummat Islam waqaf itu, manfaatnya buat siapa saja. Non muslim bisa mendapatkan efek manfaat dari keberadaan waqaf itu," tegas dia.
Pada tahun 2022 Jatim jelas dia nomor dua di Indonesia tentang sertifikasi waqafnya. "Mudahan tahun ini Jatim yang paling utama, terutama kami dengan BPN daerah sudah ada MoU untuk percepat proses sertifikasi perwaqafan dengan NU juga Muhammadiyah kita libatkan," lanjutntya.
Dia menambahkan untuk masjid dan mushala targetnya 2024 sudah tidak ada lagi yang aset waqafnya belum tersertifikat. "Alhamdulillah sekarang kesadaran sertifikatnya cukup tinggi. Kalau kita aset waqaf sudah bersertifikat Insya Allah keterjaminan keabadian aset itu bisa dipertanggung jawabkan," pungkasnya
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Berdasarkan data Badan Wakaf Indonesia (BWI), potensi wakaf tunai di Indonesia bisa mencapai Rp 180 triliun per tahunnya. (mdr/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News