SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Timnas Jerman menang 3-1 saat melakoni laga perdana Grup F Piala Dunia U-17 melawan Meksiko di Stadion Jalak Harupat, Minggu (12/11) sore WIB.
Selain Meksiko, Der Panzer juga akan menghadapi Venezuela dan Selandia Baru untuk menentukan tiket lolos ke babak berikutnya.
Baca Juga: Klasemen Akhir Piala Dunia U-17 2023 Lengkap, Grup A - F
Tim asuhan Christian Wuck datang ke Indonesia dengan membawa sederet pasukan muda yang memiliki talenta luar biasa, salah satunya Assan Ouedraogo. Di Schalke 04, ia sudah mengemas 1 gol dan satu assist dari 11 penampilan.
Meski gagal mencetak gol saat melawan Meksiko, Ouedraogo yang tampil di Bundesliga 2 itu tercatat memiliki nilai pasar fantastis senilai Rp104,29 miliar. Jumlah tersebut membuatnya sebagai pemain dengan nilai pasar termahal di Piala Dunia U-17 2023.
Lantas siapa sebenarnya sosok Ouédraogo ini? Berikut ulasan profil singkatnya dari BANGSAONLINE.com.
Baca Juga: Hasil Piala Dunia U-17 2023: Bekuk Venezuela, Jerman Raih Hasil Sempurna di Fase Grup
Remaja bernama lengkap Forzan Assan Ouedraogo lahir pada 9 Mei 2006 di Mulheim an der Ruhr, Jerman. Ouedraogo memiliki garis keturunan dari keluarga asal Burkina Faso.
Sang ayah adalah mantan pemain Tim Nasional Burkina Faso yakni Alassande Ouedraogo yang kariernya banyak dihabiskan di Jerman bersama TuS Koblenz, FC Koln, Rot-Weiss Essen, dan Fortuna Koln, sebelum memutuskan pensiun pada 2012.
Kota tempat kelahiran Ouedraogo tidak jauh dari distrik Schalke di wilayah Gelsenkirchen dengan waktu tempuh sekitar 25 menit perjalanan darat menggunakan mobil.
Baca Juga: 5 Negara dengan Kemenangan Terbanyak di Piala Dunia U-17
Pemain bertinggi badan 1.91 meter ini sempat menimba ilmu di klub lokal Union Mulheim dan sudah satu dekade terakhir ia ditempa di Veltins Arena.
Bakat terpendam Ouedraogo ini kemudian terjaring oleh Schalke hingga direkrut pada 2014.
Perkembangan gelandang yang dominan di kaki kanan saat bernaung di akademi Die Knappen sangatlah pesat. Pada 2021 lalu Ouedraogo dipromosikan ke tim U-17 hingga namanya terdaftar sebagai anggota skuad senior di bawah asuhan Karel Geraerts per musim 2023/2024.
Baca Juga: Profil Kaua Elias: Bomber Tajam Timnas Brasil di Piala Dunia U-17 2023
Terdegradasinya Schalke 04 ke kasta kedua Liga Jerman pada musim ini bisa dibilang mempercepat promosi Assan Ouedraogo ke tim senior.
Kini di usianya yang baru menapak 17 tahun, ia sudah menjadi pemain reguler dengan mencatat 11 kali waktu tanding di Bundesliga 2.
Ouedraogo jadi satu-satunya pemain U-23 dengan jumlah menit bermain di tim berjuluk Die Knappen dengan koleksi lebih dari 592 menit.
Baca Juga: Profil Rento Takaoka, Penyerang Jepang yang Pimpin Top Skor Piala Dunia U-17 2023
Ia dipasang sebagai gelandang sentral dalam skema 4-3-3 menemani dua pemain yang lebih senior, Ron Schallenberg dan Lino Tempelmann.
Ouedraogo bukan hanya unggul dalam fisik saja, namun punggawa timnas Jerman U-18 tersebut juga diberkahi dengan teknik mumpuni serta tinggi badan di atas rata-rata yang membuatnya mirip dengan Paul Pogba.
Namanya mulai banyak dikenal penggemar bola usai mencetak satu gol saat Schalke menderita kekalahan dari Hamburger SV dengan skor 5-3.
Baca Juga: Hasil Piala Dunia U-17 Polandia vs Argentina: Menang 4-0, La Albiceleste Melaju ke 16 Besar
Turun sejak menit pertama, Ouedraogo mampu mencetak gol melalui tendangan kaki kanan di menit ke-22.
Lesakkannya yang menjebol gawang Daniel Heuer Fernandes tercatat sebagai pencetak gol termuda sepanjang sejarah The Royal Blues di usia 17 tahun 80 hari.
Sebelumnya rekor tersebut ditorehkan Julian Draxler yang berusia 17 tahun 193 hari saat mencetak gol perdananya untuk Schalke.
Baca Juga: 5 Laga dengan Penonton Terbanyak di Piala Dunia U-17
Hebatnya lagi di laga tersebut, Assan Ouedraogo juga baru melakukan debut seniornya dan terukir sebagai penampil termuda bagi timnya.
Jika terus konsisten menjaga penampilannya, bukan tidak mungkin ia akan menyusul nama-nama tenar seperti Leroy Sane, Benedikt Howedes, Max Meyer, Ivan Rakitic, hingga Manuel Neuer yang juga dibesarkan Schalke sebelum kemudian mendunia. (git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News