SURABAYA, BANGSAONLINE.com - 11 Korban jiwa kecelakaan antara minibus Elf dengan Kereta Api (KA) Probowangi di Desa Prayuana, Desa Ranu Pakis, Klakah, Lumajang, merupakan teman sekolah SMA Indah Mardi, Jalan Dukuh Kupang Surabaya.
Semua korban tersebut, merupakan warga Surabaya yang juga dilakukan pemakaman pada Senin (20/11/2023) Siang.
Baca Juga: Warga Mulyorejo Digegerkan Janda Bersimbah Darah, Diduga Hendak Bunuh Diri
Salah satu korban yang meninggal dunia adalah Gatot Hari Cahyono (55) warga Gubeng Kertajaya VII E Surabaya.
Gatot merupakan pekerja serabutan yang tinggal di Kabupaten Ngawi. Selama dua bulan terakhir, firasat kepergian Gatot dirasakan oleh Ninuk (57), kakak korban.
“Selama 2 bulan terakhir saya juga agak heran dengan sikap adik saya dimana dia kerap pulang dari Ngawi ke Surabaya. Dia kan tinggal di Ngawi dengan istri sambungan, nah selama dua minggu sekali dia pulang ke rumah Surabaya. Saya tanya kenapa pulang? Dia menjawab ingin melihat surat-surat penting,” ujar Ninuk, Senin (20/11/2023).
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Lebih lanjut, Ninuk mengatakan, bahwa adiknya tersebut mencari beberapa surat penting dan surat cerai istri pertamanya. Saat ditanya, Gatot mengaku hanya ingin melihatnya.
“Dia hanya ingin melihat surat surat saja, tidak lain seperti itu...,” tambah Ninuk.
Korban lainnya, yaitu Suyono (55) warga Wonorejo 4C, Tandes, Surabaya yang merupakan ASN Satpol PP Kota Surabaya. Keluarga korban saat ditemui dirumahnya, enggan memberikan keterangan apapun.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Korban berikutnya, Sukarnoto (56) warga Putat Jaya C Timur, yang merupakan sopir ambulan Dinas Sosial Kota Surabaya sejak 2014.
Saat ditemui di rumah duka, adik korban bernama Ramayana mengatakan, kakaknya sempat memberikan firasat pada warga kampung.
“Dalam Grup WA kampung kakak sempat meminta maaf kepada warga. Memang alasanya adalah meminta maaf tidak bisa mengikuti kegiatan kampung, tapi biasanya kalau tidak bisa hadir langsung bilang ke masing masing warga, tapi kali ini melalui WA,” ujar Ramayana.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Selain itu, Sukarnoto saat hendak berangkat mengikuti reuni bersama temannya, sempat dihalangi oleh salah satu putranya.
"Anaknya bilang, bapaknya gak boleh ikut acara itu. Kakak saya ini gak pernah ikut. Cuma kali ini dia bilang, sekali-sekali sekalian rekreasi. Agenda ini sebenarnya sering. Tapi kakak saya enggak pernah ikut. Cuma kali ini aja, malah kena kejadian ini," tutur adik korban, Ramayana.
Tetangga Sukarnoto yang menjadi korban kecelakaan itu adalah Titik Ristianti (55), yang merupakan penjual barang pecah belah meninggalkan firasat kepada keluarganya.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Beberapa hari sebelum kejadian Titik Ristianti sempat mengajak beberapa putra dan putrinya untuk berkumpul dan membicarakan tentang siapa yang berminat penerus usaha yang dimilikinya. (rus/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News