KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Harga kedelai yang saat ini sudah di atas Rp12.500 per kg, membuat pengrajin tahu di Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, kelimpungan. Bahkan ada beberapa dari mereka yang terpaksa menghentikan produksinya, karena tidak bisa membeli bahan baku lagi.
Harga kedelai saat ini berada di atas harga acuan pembelian/penjualan (HAP) yang telah ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebesar Rp10.775 per kg. Untuk harga acuan pembelian kedelai lokal di produsen serta Rp11.400 per kg (kedelai lokal), dan Rp12.000 per kg (kedelai impor) untuk harga acuan penjualan di konsumen.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Jamaludin, salah satu pengrajin tahu di Kampung Tahu atau sebutan untuk Kelurahan Tinalan, mengatakan bahwa sebulan lalu harga kedelai masih di kisaran Rp11.000-11.400 per kg. Dengan harga segitu, banyak pengrajin tahu yang mengeluh terlalu mahal.
"Dengan harga kedelai saat ini sebesar Rp12.500 per kg, jelas semakin memberatkan pengrajin tahu, seperti saya ini," ujarnya saat ditemui BANGSAONLINE.com di rumah yang menjadi tempat usahanya, Rabu (22/11/2023).
Menurut dia, pengrajin di Kampung Tahu Tinalan ini jumlahnya sekitar 34 orang. Dengan mahalnya harga kedelai, kalau tidak salah ada 5 pengrajin tahu yang harus menghentikan usahanya karena tak mampu lagi membeli kedelai.
Baca Juga: Persiapan Nataru, Pj Zanariah Beri Arahan Dalam Rakor Operasi Lilin Semeru 2024 Kota Kediri
"Yang habisnya cuma 25 kg per hari, ini sudah tidak mampu bertahan dan harus menghentikan produksinya," kata pria yang juga Ketua Kelompok Pengrajin Tahu di Kelurahan Tinalan itu.
Kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku utama, kata Jamaludin, memengaruhi biaya produksi tahu. Saat ini, ia tidak mempunyai pilihan lain selain menaikkan harga jual tahu untuk menutup biaya produksi.
Harga tahu kuning sebelumnya dijual Rp2.500 per potong, kini menyesuaikan dengan kenaikan harga bahan baku, menjadi Rp3 ribu per potong. Selain menaikkan harga jual tahu dan untuk menyiasati kenaikan harga, ia mengurangi bahan baku kedelai.
Baca Juga: Songsong Tahun 2025, RSUD Gambiran Kota Kediri Komitmen Berikan Pelayanan Kesehatan yang Terbaik
"Tetapi langkah dengan mengurangi bahan baku berdampak terhadap penurunan kualitas produk, sehingga kami sering dapat komplain dari pelanggan," pungkasnya seraya berharap pemerintah bisa membantu kesulitan pengrajin tahu saat ini. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News