KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Program JKN (jaminan kesehatan nasional) saat ini sudah memasuki tahun ke-10, dan BPJS Kesehatan diberikan mandat untuk menjalankannya. Salah satu tujuan dari program itu adalah mencapai status Universal Health Coverage (UHC), yang ditandai dengan semakin banyak jumlah peserta yang terlindungi kesehatannya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur BPJS Kesehatan, David Bangun, saat menghadiri Hari Kesehatan Nasional ke-59, serta launching Universal Health Coverage (UHC) dan Pelayanan Sore Puskesmas Kabupaten Kediri di Taman Hijau SLG, Rabu (22/11/2023).
Pada tahun ke-10, kata David, jumlah peserta JKN sudah mencapai 265 juta peserta yang artinya 95 persen masyarakat Indonesia sudah terdaftar. Sedangkan Kabupaten Kediri sudah mencapai 96,4 persen, dan berada di atas rata-rata nasional.
"Kami ucapkan selamat kepada peranan yang besar tentunya dari pemerintah daerah (Kabupaten Kediri) dan DPRD yang tentunya sama-sama sinergi untuk bisa merealisasikan UHC di Kabupaten Kediri," ujarnya.
Hal yang lebih positif lagi, lanjut David, adalah ketika sudah mencapai UHC maka sekaligus ketika masyarakat didaftarkan oleh pemerintah daerah, mereka bisa langsung aktif status kepesertaannya (JKN). Padahal sebelumnya status masyarakat yang mendaftar di JKN itu harus menunggu 14 hari.
"Jadi, kembali kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kediri yang sudah menunjukkan komitmen untuk mencapai UHC. Karena tidak ada Kabupaten/ Kota di Indonesia yang mencapai kondisi UHC tanpa komitmen yang kuat dari pemerintah daerah bersama dengan DPRD," paparnya.
Ia menyebut, BPJS Kesehatan mencanangkan bahwa tahun ini adalah tahun transformasi mutu layanan, yang sejalan dengan tema 'Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju. Transformasi yang sedang diupayakan dan terus berjalan.