MALANG, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di SMKN 3 Malang, Kamis (14/12/2023). Saat itu, presiden memuji pendampingan dan kemampuan SDM (sumber daya manusia) serta sarana-prasarana yang baik di SMKN 3 Malang.
"Selama saya berkunjung ke beberapa wilayah, SMKN 3 Malang ini yang terbaik karena saya melihat sendiri praktek teman-teman tadi di ruang kecantikan kulit, ruang tata busana dan ruang tata boga," kata Jokowi.
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
Selain memuji SDM yang ada di SMKN 3 Malang, presiden juga mengapresiasi sarana-prasarana, salah satunya alat praktik hingga pola manajemen pendidikan yang dinilai sangat baik.
"Bapak ibu guru terima kasih atas kerja keras dan pendampingan yang diberikan kepada siswa siswi di sini. Terus dipertahankan dan ditingkatkan. Semua belajar yang baik," pesannya.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Mendengar pujian itu, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa pendidikan menjadi salah satu sektor yang menjadi perhatian utama. Sebab, hal itu sebagai tolok ukur menyiapkan generasi pelajar SMK menyongsong Indonesia Emas 2045.
Menurut dia, tantangan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (dudika) semakin kompetitif. Beberapa industri bahkan sudah beralih pada teknologi. Untuk itu, sekolah vokasi atau SMK di Jatim harus terus beradaptasi terhadap hal ini.
"Dengan peningkatan, penguatan kapasitas, kemampuan dan kompetensi yang dimiliki akan membuka peluang lulusan SMK untuk semakin diterima di dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (dudika). Dan Alhamdulillah tingkat serapan lulusan SMK di Jatim terus meningkatkan dan TPT lulusan SMK di Jatim terus menurun," urai Khofifah.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
Gubernur juga menekankan pentingnya tracer study agar bisa dimanfaatkan pemerintah sebagai evaluasi dan monitoring lulusan SMK bagi sekolah. Sebab tracer study erat kaitannya dengan program bursa kerja khusus SMK.
"Tracer study menjadi bekal bagi kami khususnya untuk melihat peta lulusan SMK. Apakah sudah banyak terserap industri atau justru banyak pengangguran. Ini modal kita untuk evaluasi, salahnya dimana. Apakah pada kompetensi atau kurikulum yang digunakan," ujarnya.
Capaian tracer study itu, lanjut Khofifah, peluang bagi Jatim dalam menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari lulusan SMK seiring berbagai upaya peningkatan kompetensi yang terus dilakukan Pemprov Jatim bersama Dudika agar kompetensi lulusan SMK di Jatim sesuai kriteria.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
"Banyak dari siswa SMK sudah dipesan oleh perusahaan ketika mereka berada di kelas XI atau XII. Tentunya ini menjadi bagian dari upaya kami untuk terus menurunkan TPT yang signifikan di Jawa Timur," katanya.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lulusan SMK di Jawa Timur dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Berdasarkan data BPS, tren penurunan TPT lulusan SMK tercatat sejak 2020 hingga 2022, dan pada Agustus 2020, TPT SMK tercatat 11,89 persen, turun jadi 9,54 persen pada Agustus 2021 dan kembali turun jadi 6,70 persen pada Agustus 2022.
"Dengan kondisi tersebut, lulusan SMK tidak lagi menjadi TPT tertinggi menurut tingkat pendidikan. Bahkan, menurut hasil tracer study Kemendikbudristek, TPT lulusan SMK Jatim tahun 2022 hanya 3,3 persen," ucap Khofifah
Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir
Adapun setelah meninjau SMKN 3 Malang, Gubernur Khofifah dan Presiden Jokowi beserta rombongan menuju Kantor Pos Malang untuk menyalurkan beberapa bantuan kepada penerima manfaat. (dev/dad/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News