BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi yang dijual di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bojonegoro diduga dioplos. Pasalnya, sejak sepekan terakhir ini solar itu terlihat berbeda, mulai dari bau, warna serta kemurniaannya.
Sebagian masyarakat pengguna BBM jenis solar ini mengaku jika ada perbedaan antara solar yang dijual di beberapa SPBU. Jika sebelumnya solar berwarna kebiruan dan jernih, kini berubah menjadi kecoklatan dan pekat. Selain itu, baunya juga menyengat keasaman.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
"Saya merasakan adanya perubahan (solar,red) mulai pertengahan bulan puasa lalu, tetapi saya mengabaikan. Namun, setelah pelanggan saya pada komplain, saya punya dugaan jika solar itu dioplos, karena banyak perbedaan," ujar Rinda, salah satu penjual solar eceran di Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Kamis (23/7/2015).
Pelanggan dia mayoritas adalah para petani yang mempunyai diesel untuk pengairan pertanian. Dalam tiga hari sekali Rinda membeli solar di salah satu SPBU di Kecamatan Baureno. "Dieselnya banyak yang mogok, petani yang beli juga tahu kalau solarnya tidak murni lagi," tandasnya.
Dia menduga jika solar yang dijual di SPBU itu dioplos dengan minyak dari salah satu penyulingan minyak mentah di Kedewan. Bahkan juga dioplos dengan air. Sebab, endapan di dasar wadah atau tempat solar itu banyak sekali. "Banyak endapannya," katanya.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
Selain dikeluhkan penjual eceran dan petani, solar yang terjual di sejumlah SPBU di Bojonegoro juga dikeluhkan oleh para pemilik mobil. Suroto misalnya, pemilik Isuzu Elf di Kecamatan Sumberejo ini mengaku setelah mengisi solar di SPBU sekitar Kota Bojonegoro mobilnya mengalami kerusakaan, utamanya di bagian bosch pump.
"Rusaknya tidak secara langsung, tetapi setelah saya buat perjalanan ke luar kota," ujar dia saat ditemui di rumahnya.
Kerusakan di bagian bosch pump itu penyebabnya sudah dapat dipastikan, yakni kurang murninya bahan bakar mobil. Setelah lama kelamaan, alat itu akan padat dan kotor. "Sudah jelas penyebabnya solar yang tidak murni. Kami sangat kecewa," keluhnya.
Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Dia berharap kepada pihak yang berwewenang untuk segera melakukan penelitian dan sidak ke seluruh SPBU di Bojonegoro. Hal itu agar kecurangan pada pengelolaan BBM di SPBU bisa dideteksi. (nur/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News