BANDUNG, BANGSAONLINEcom - Kecelakaan Kereta API Turangga jurusan Surabaya Gubeng-Bandung dengan KA Commuter Line Bandung Raya ini, menyebabkan 4 orang meninggal dunia,
Berdasarkan kronologi kecelakaan itu, berawal saat pukul 06.03 WIB di Kampung Babakan DKA Desa. Cikuya, Kec. Cicalengka, Kab. Bandung di KM 181 + 5/4.
Baca Juga: Satu dari Empat Korban Kecelakaan Kereta API Turangga Sudah Teridentifikasi
Spesifikasi kereta yang mengalami tabrakan yakni KA Turangga jurusan Surabaya-Gubeng Bandung dengan No. Lokomotif CC 206 13 97, dengan KA Lokal Padalarang-Cicalengka dengan No. KA 350.
Sementara, berdasarkan keterangan PT Kereta Api Indonesia (Persero), kecelakaan tersebut turut menyebabkan terganggunya perjalanan di kawasan tersebut.
“Jalur rel antara Haurpugur – Cicalengka untuk sementara tidak dapat dilalui akibat kecelakaan tersebut. KAI saat ini sedang berusaha melakukan upaya evakuasi kepada para penumpang di 2 KA yang mengalami musibah tersebut,” kata EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji, dikutip dari siaran pers.
Baca Juga: Tertabrak KA Dhoho, Seorang Kakek di Kediri Tewas
Ia juga menjelaskan, upaya selanjutnya akan melakukan evakuasi rangkaian kereta api dengan perbaikan jalur rel yang mengalami kerusakan.
Kemudian, perjalanan KA yang melintas di Haurpugur-Cicalengka, pihaknya akan melakukan rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.
Agus juga menyebutkan, akan melakukan investigasi bersama KNKT, untuk mengetahui penyebab kecelakaan.
Baca Juga: Cegah Kecelakaan, Pemkab Gresik Pasang Palang Pintu Kereta Api di Sejumlah Titik
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan dua korban tewas telah dievakuasi ke rumah sakit sementara dua lainnya masih terjepit rangkaian kereta.
"Dua yang tewas sudah dievakuasi, mereka masinis dan asisten masinis. Dua lainnya masih dalam proses evakuasi, mereka yaitu pramugara dan satu lagi belum diketahui, diduga dari petugas KAI," ungkap Ibrahim, di lokasi kejadian, Jumat (5/1/2024).
Sementara itu, terdapat total 28 orang korban luka-luka yang sudah dievakuasi ke RSUD Cicalengka.
Baca Juga: Avanza Vs Kereta di Sidoarjo, Sopir Mobil Tewas Usai Jalani Perawatan
Di sisi lain, kapasitas kedua kereta api itu juga dilaporkan masing-masing mengangkut sebanyak 287 penumpang untuk KA Turangga, sedangkan terdapat 191 penumpang untuk KA Lokal Padalarang-Cicalengka.
Kepala Kantor SAR Bandung, Heru Marantika mengatakan, pihaknya telah berupaya untuk mengevakuasi dua korban lainnya yang masih berada di dalam gerbong.
"Yang ada saat ini tinggal dua, namun akan kami pastikan lagi manakala ada tambahan korban," katanya.
Baca Juga: Pria di Kediri Tewas Disambar KA Kahuripan
Ia mengaku mengalami kesulitan dalam evakuasi gerbong kereta, karena di area lokasi kejadian kecelakaan yang sempit, ditambah antusias masyarakat menonton kejadian ini.
"Kesulitannya medan area yang sempit, yang kedua animo masyarakat untuk menonton ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi kami. Dan ketiga benturan dari badan keretanya yang tinggi," katanya.
Hery menjelaskan, saat ini pihaknya menggunakan dua teknik dalam proses evakuasi.
Baca Juga: Brio Disambar KA Sancaka di Perlintasan Kebonsari Surabaya, 3 Remaja Tewas
"Proses evakuasi saat ini baik dari basarnas, TNI, Polri, kemudian SAR gabungan, sedang mengupayakan dua teknik upaya evakuasi. Yang pertama gerbongnya coba kita angkat atau kita tarik, kalau memang ini tidak memungkinkan gerbong ini kita coba usulkan ke PT KAI untuk dipotong sebagian bagian gerbongnya, sehingga dua korban, yang satu dalam posisi gerbong terguling dan satu korban yang terjepit, ini bisa kita evakuasi," katanya.
"Alat berat yang dikerahkan ada crane dari PT KAI, ada peralatan SAR Ekstrikasi dari Basarnas, Brimob, dan TNI," tambahnya.
Sementara, Humas RSUD Cicalengka Nina Nurjanah mengatakan, dua korban meninggal dunia yang di evakuasi, baru satu yang teridentifikasi, yaitu masinis Kereta Api Commuter Line Bandung Raya.
Baca Juga: Tertabrak KA Sri Tanjung di Banyuwangi, Tubuh Perempuan Tanpa Identitas Tercerai Berai
"Sementara yang kami terima, yang terupdate sampai jam 10 itu korban meninggal ada dua orang yang masuk, yang teridentifikasi baru satu dari masinis Bandung Raya," tuturnya mengutip CNN. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News