JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa pada tahun 2024, ada 2,3 juta posisi yang tersedia dalam seleksi calon aparatur sipil negara atau ASN.
Tujuan dari rekrutmen ini adalah untuk menyediakan ASN yang siap menghadapi perkembangan teknologi yang cepat. Pemerintah mencari individu muda yang memiliki keahlian dari berbagai bidang ilmu.
Baca Juga: Peserta Seleksi CPNS Kemenkumham Jatim Tunjukkan Bakat dan Keterampilan saat Tes WPFK
“ASN kini disiapkan untuk menghadapi disrupsi teknologi yang semakin pesat. Pemerintah membutuhkan para pembelajar muda yang terampil dari berbagai disiplin ilmu,” ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Jokowi menjelaskan bahwa peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) ini bertujuan untuk mendukung layanan publik yang berbasis digital, memperkuat Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP), serta mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas menambahkan bahwa pemerintah memberikan kesempatan cukup besar bagi para lulusan baru (fresh graduate).
Baca Juga: 1.758 Peserta Seleksi CPNS Kemenkumham Jatim Bersaing Ketat di Tahap Akhir
Mereka dapat mengikuti seleksi untuk posisi dosen, guru, tenaga kesehatan, tenaga teknis, termasuk talenta digital, dan sektor lainnya yang penting.
Anas juga menyatakan bahwa pemerintah memiliki komitmen untuk menyelesaikan masalah tenaga non-ASN, termasuk mantan Tenaga Honorer Kategori II, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN.
Pemerintah berusaha memberikan kesempatan bagi tenaga non-ASN untuk menjadi PPPK.
Baca Juga: Wahyu Rianto Jadi Inspirasi di Hari Terakhir Pelaksanaan SKD CPNS 2024
Selain itu, lanjutnya, fokus pemerintah bukan hanya pada jumlah, tetapi juga pada penyebaran talenta dosen, guru, dan tenaga kesehatan ke seluruh wilayah Indonesia.
Hal ini sejalan dengan visi Indonesia-Sentris untuk memastikan bahwa daerah, terutama di luar Jawa, memiliki talenta unggul di bidang pendidikan dan kesehatan.
“ASN saat ini dan masa depan harus bisa mendorong peningkatan kinerja, akuntabilitas pemerintah, dan pemerataan kualitas pelayanan publik di seluruh tanah air termasuk daerah terdepan, terluar, dan tertinggal,” jelasnya.
Baca Juga: Peserta SKD CPNS Kemenkumham Diajak Ucapkan Sumpah Pemuda
Rekrutmen ASN tahun ini difokuskan untuk menciptakan SDM yang bisa beradaptasi dengan teknologi guna memajukan Indonesia.
Pemerintah juga mempersiapkan rekrutmen ASN untuk Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) yang akan menjadi motor penggerak bagi kemajuan kota dunia baru.
“ASN di IKN Nusantara akan menjadi pendorong lahirnya kota dunia baru dengan paradigma kerja baru sebagai smart city yang agile, melayani sepenuh hati, dan adaptif terhadap tantangan zaman,” tuturnya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Raih 2 Penghargaan Bergengsi dari Kemenpan RB
Anas menjelaskan, Seluruh proses rekrutmen ASN dilakukan secara online dengan menggunakan tes berbasis komputer (CAT) yang memanfaatkan teknologi digital untuk transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik.
Seleksi kompetensi dilakukan secara online dengan penggunaan teknologi pengenalan wajah untuk meminimalkan potensi kecurangan.
Semua nilai seleksi dapat diakses oleh publik secara real-time dan disiarkan melalui YouTube. Pendekatan ini diharapkan dapat mencegah kasus nepotisme dan intervensi dari pihak manapun.
Baca Juga: SAKIP Award 2024, Pemkab Nganjuk Raih Predikat Sangat Baik
Anas mengatakan, cara itu tidak akan memungkinkan ada kasus titipan dan intervensi dari siapa pun atau pengaruh orang dalam.
“Kelulusan ditentukan kemampuan dari pelamar sendiri. Ini memastikan pemberian kesempatan yang sama bagi semua anak bangsa untuk mengabdi kepada bangsa dan negara,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News