SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pada umumnya, manusia memiliki empat jenis golongan darah yaitu A, B, O dan AB. Selain golongan darah tersebut, terdapat golongan darah langka yang disebut golden blood.
Dilansir dari IFL Science, golongan darah paling langka dikenal sebagai Rhnull (Rhesus null) atau sering disebut golden blood atau darah emas.
Baca Juga: Resep Bubur Kacang Hijau Ketan Hitam Gurih dan Praktis
Golden blood sangat langka dan hanya dimiliki oleh kurang dari 50 orang di seluruh dunia.
Pemilik jenis golongan darah langka ini tidak memiliki antigen Rhesus (Rh) yang dimiliki oleh keempat golongan darah lain.
Orang dengan golden blood tidak memiliki atau mengalami mutasi gen untuk membangun protein, sehingga mereka kekurangan protein.
Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Menurunkan Gula Darah dengan Cepat
Sama seperti golongan darah lain, pemilik golden blood dapat leluasa menyumbangkan darahnya untuk manusia lain.
Bahkan, mereka dapat mendonorkannya kepada siapa pun yang membutuhkan.
Keistimewaan tersebut terjadi karena pemilik golden blood memiliki Rh nol dan tidak memiliki antigen umum.
Baca Juga: Resep Semur Tahu Telur Puyuh, Makanan Berkuah yang Menghangatkan Tubuh
Golden blood pertama kali ditemukan tahun 1961 pada seorang wanita asal Australia. Setelah itu, pemilik golden blood terus ditemukan.
Ilmuwan memperkirakan terdapat sekitar 1 dari 6 juta orang dengan golden blood di seluruh dunia. Namun, tidak ada yang mengetahui secara pasti pemilik golongan darah ini. Tetapi, hingga sekarang, hanya ada 43 kasus yang terkonfirmasi.
Golden blood sama seperti golongan darah lainnya yakni bisa diwariskan. Hal itu terjadi karena adanya mutasi pada gen RHCE yang diwarisi dari masing-masing orangtua.
Baca Juga: 5 Jus yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi
Dilansir dari Medicine Net, berikut risiko komplikasi bagi pemilik golden blood:
1. Anemia hemolitik ringan hingga sedang
Pemilik golden blood akan mengalami anemia hemolitik sedang sejak lahir. Hal itu akan menyebabkan kerusakan sel darah merah lebih cepat, sehingga membuat kadar hemoglobin rendah.
Baca Juga: Resep Tom Yum Seafood, Makanan Thailand yang Menggugah Selera
Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa menyebabkan penderitanya terlihat pucat dan kelelehan.
2. Ketidakcocokan Rh selama kehamilan
Ibu yang memiliki Rh nol dengan bayi memiliki Rh-positif, darahnya menjadi lebih sensitif. Hal itu karena darah ibu akan menghasilkan protein pelindung.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 20 November 2024
Protein pelindung ini akan menjadi antibodi dan berisiko bagi janin yang dikandungnya.
Ibu yang memiliki golden blood dapat meningkatkan risiko keguguran dan harus melakukan aborsi.
3. Tantangan saat transfusi darah
Baca Juga: Resep Wedang Saraba, Minuman Khas Makassar untuk Penghangat Tubuh
Orang dengan golden blood akan menghadapi tantangan selama melakukan transfusi darah.
Apabila darah orang tersebut terkena antigen Rh (Protein pada permukaan sel darah merah) dari darah orang lain, maka mereka akan segera membentuk autoantibodi yang sesuai.
Kondisi tersebut akan meningkatkan risiko terjadinya reaksi transfusi darah yang parah.
Baca Juga: Bisakah Air Putih Menurunkan Asam Urat? Ini Faktanya
(ans)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News