JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Prof Dr Mahfud MD , Calon Wakil Presiden yang berpasangan dengan Calon Presiden Ganjr Pranowo menyatakan mundur dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Surat pengunduran diri itu akan diserahkan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) .
"Hari ini saya sudah membawa surat untuk presiden, untuk disampaikan ke presiden langsung tentang masa depan politik saya, yang belakangan ini menjadi perbincangan publik. Dan surat ini akan disampaikan begitu saya mendapat jadwal ketemu presiden. Tapi saya bawa terus karena memang surat ini begitu saya diberi waktu langsung saya ketemu langsung saya sampaikan surat ini," kata Mahfud di Lampung, Rabu (31/1/2024).
Baca Juga: Di Banyuwangi, Khofifah Ucapkan Selamat untuk Prabowo dan Gibran
Meski demikian, Mahfud belum mengetahui persis kapan dirinya akan diterima Jokowi. Dia berharap bisa secepatnya bertemu Jokowi begitu tiba di Jakarta.
"Saya akan pamit baik-baik dan saya akan sampaikan surat ini begitu saya diterima dijadwalkan diterima presiden, presiden ada di luar Jakarta sampai Kamis, saya juga baru akan pulang ke Jakarta Kamis. Mudah-mudahan secepat kami diterima di Jakarta secepat pula kami bisa pula bertemu," ujar Mahfud.
Langkah Mahfud itu mendapat apresiasi banyak pihak. Diantaranya mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode Muhammad Syarif. Ia bahkan bersyukur karena Mahfud mengambil sikap ksatria itu.
Baca Juga: Di Penghujung Jabatan Presiden Jokowi, Menteri ATR/BPN Gebuki Mafia Tanah
"Harus kita hargai dan kita syukuri karena sekali lagi Pak Mahfud ingin menunjukkan bahwa beliau berkomitmen melaksanakan tata kelola yang baik," kata Laode Muhammad Syarif dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (31/1/2024) malam.
Dilansir Republika Online, Laode menilai sikap Mahfud menjadi contoh yang baik untuk kandidat lain. Sebab masih ada kandidat Capres-Cawapres lain yang belum mundur dari jabatan publik.
"Contoh yang baik. Mudah-mudahan bisa diikuti kandidat lain," harap Direktur Eksekutif Kemitraan itu.
Baca Juga: Menteri ATR/BPN Hadiri Upacara HUT ke-79 TNI
Laode yakin Mahfud memiliki alasan sendiri baru mengajukan pengunduran diri mendekati masa tenang. Laode menduga beberapa waktu lalu ada pekerjaan yang masih harus diselesaikan Mahfud.
"Hatinya kurang plong kan waktu masih menjabat sekaligus jadi menko polhukam. Kalau sekarang sudah tidak lagi," kata Syarif.
Laode mengatakan dalam beberapa kali pertemuan, Mahfud sudah mengeluarkan pernyataan soal ini. Sehingga ia meyakini pengunduran diri Mahfud bukan karena desakan, tapi kesadaran mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Baca Juga: Bersama Presiden Jokowi, Menteri ATR/BPN Peroleh Brevet Kehormatan Hiu
"Beberapa kali pertemuan, beliau sempat mengeluar pernyataan, jadi ini sebenarnya bukan karena didesak, ini kesadaran yang hadir dari beliau. Ini bagus," ujar Syarif.
Lalu bagaimana respon Jokowi? "Itu hak dan saya sangat menghargai," ujar Presiden Jokowi dalam keterangan pers, di sela kunjungan kerjanya, di Klaten, Jawa Tengah, Rabu (31/1/2024) dikutip detikNews. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News