SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur menganugerahkan penghargaan kepala daerah terbaik terhadap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, penghargaan tersebut diberikan oleh Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah dalam acara Tasyakkur Ulama dan Umara MUI Se-Jawa Timur di Kantor MUI Jawa Timur, Surabaya, belum lama berselang.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Kiai Mutawakkil mengatakan bahwa penghargaan ini merupakan apresiasi MUI atas dukungan Gubernur Khofifah kepada para ulama. Salah satunya hibah gedung sebagai kantor baru MUI di Jl. Raya Wisma Pagesangan No. 204 Surabaya.
Gubernur Khofifah merespons positif penghargaan itu.
"Saya menyampaikan terima kasih bahwa Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur memberikan apresiasi. Tentu ini menjadi bagian dari penambah kehati-hatian kita. Kalau dipercaya ulama, harus makin hati-hati dan lebih baik ke depannya," ujar Gubernur Khofifah dalam keterangan tertulisnya yang diterima BANGSAONLINE, Sabtu (10/2/2024).
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
Menurut dia, di bawah pimpinan ulama, umat Islam bisa sangat berkembang harmoni di Indonesia. Hal ini terlihat dari masifnya organisasi Islam seperti NU dan Muhammadiyah yang merupakan organisasi Islam terbesar di dunia.
Ketua IKA Unair itu kemudian menyinggung soal prospek ekonomi. Ia menyitir ucapan konsultan manejemen global asal Amerika Serikat McKinsey yang menyebut ekonomi Indonesia akan masuk tujuh besar terbaik di dunia pada 2030 mendatang.
"Thailand menyiapkan restoran halal dunia, Jepang jadi kontributor produk halal. Korea Selatan targetnya wisata halal. Maka kita juga harus membangun jejaring industri halal yang sudah jadi kebutuhan dunia," ujar Khofifah.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah merintis kerja sama dengan Islamic Development Bank (IsDB). Mereka bisa membantu akses pasar di negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
"Kalau kita mengawali, kita punya kesempatan menyiapkan lebih awal dan lebih advance. Mereka akan bantu akses pasar, tapi sebelumnya akan diverifikasi produknya dan dilihat apakah membutuhkan peningkatan kualitas atau sudah cukup," tegas Khofifah.
Menurut dia, potensi ekonomi ini merupakan positioning yang akan menguatkan umat. Untuk itu, dibutuhkan sinergitas seluruh lapisan masyarakat untuk memaksimalkan potensi ini.
Baca Juga: Kunjungi TPQ Indar Parawansa Pasuruan, Khofifah Disambut Hangat oleh Santri dan Warga Sekitar
"Jadi ini kita kuatkan lagi. Lembaga-lembaga dan organisasi Islam perlu menyatukan diri membesarkan kekuatan ekonomi Indonesia. Ini peluangnya besar sekali. Oleh karena itu, kekuatan ekonomi menjadi tantangan kita bersama untuk meluaskan jejaringnya," harap Khofifah. (devi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News