MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pasca pendaftaran pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati ditutup Selasa (28/07/2015) kemarin, suhu politik di Kabupaten Mojokerto memanas. Pasalnya, mendadak muncul rekom dobel dari DPP PPP kubu Djan Faridz.
Seperti diketahui, pasangan wakil bupati incumbent, yakni Choirunnisa dan Arifudinsyah mengantongi rekom empat partai, salah satunya rekom PPP dari dua kubu, yakni kubu Romahurmuzy dan kubu Djan Faridz.
Anehnya, paslon bupati incumbent Mustofa Kamal Pasa (MKP) dan Pungkasiadi justru juga memegang rekom PPP kubu Djan Faridz. Rekomendasi tersebut tertera dalam Surat Keputusan DPP PPP nomor: 558/KPTS/DPP/VII/2015 ditandatangani tanggal 27 Juli 2015 oleh Ketua Umum, Djan Faridz dan Sekretaris, RA Dimyati N tentang persetujuan pengajuan MKP sebagai calon bupati dan Pungkasiadi sebagai wakil calon bupati Kabupaten Mojokerto periode 2015-2020 dari PPP.
Baca Juga: Pilbup Mojokerto, Tiga Cabup-Cawabup Bertarung, Siapa Unggul?
"SK dan rekom DPP PPP kubu Djan Faridz kami terima pagi tadi. Kalau paslon lain juga menerima rekom serupa, ya perlu diklarifikasi," ungkap Pungkasiadi kepada awak media, Selasa (28/7) malam.
Pihaknya merencanakan akan menyerahkan rekom ke KPUD. "Besok kita ke KPUD terkait rekom ini. Apa langkah selanjutnya masih kami bicarakan dengan tim untuk proses lebih lanjut," ujar Pungkasiadi.
Sementara itu, Ketua tim sukses paslon Choirunnisah - Arifudinsyah Anton Fatkhurahman menyebut jika munculnya rekom PPP kubu Djan Faridz patut dipertanyakan lebih jauh. "Kami tidak tahu apakah ini manuver, apa ada indikasi menghambat perjalanan calon kami yang punya kans begitu luar biasa," telisik Kades Bangsal ini.
Baca Juga: Calon Independen di Mojokerto Wajib Punya Dukungan Minimal 62.338 Orang
Masih menurut Anton, semua berkas pencalonan yang diserahkan memenuhi ketentuan KPU. "Termasuk rekom empat partai, semuanya menenuhi syarat, tak terkecuali rekom dua kubu PPP," tandasnya. Bahkan empat rekom, ia sebut sudah dikantongi pihaknya sebelum lebaran.
"Justru saya dengar dari media, MKP menyatakan empat partai yang kini mengusung kami tertutup bagi MKP. Sudah closing, tidak memberikan ruang, tidak memberikan tempat. Tapi sekarang muncul rekom PPP kubu Djan Faridz (untuk MKP - Pungkasiadi,red). Jadi saya rasa ada yang perlu dipertanyakan," singgungnya.
Menanggapi polemik itu, Ketua KPUD Kabupaten Mojokerto Ayuhannafiq mengatakan, beberapa hal bisa terjadi terkait munculnya dua rekom tersebut.
Baca Juga: Bawaslu Jadikan 4 Kampung Pioner Antimoney Politics
"Bisa saja rekom diturunkan oleh partai ke paslon, namun karena tidak digunakan untuk mendaftar maka partai yang bersangkutan kemudian memberikan rekom ke paslon lainnya. Tapi terlepas munculnya dua rekom, sesuai aturan, kami wajib melakukan klarifikasi ke induk partai untuk semua rekom, tak terkecuali rekom dari partai yang memiliki dua kepengurusan seperti Partai Golkar dan PPP," bebernya.
Menurutnya, jika dari hasil klarifikasi terbukti rekom yang diserahkan paslon ke KPUD tidak benar, serta merta paslon yang bersangkutan dicoret dari daftar kontestan Pilkada. "Ada atau tidak rekom ganda, klarifikasi ke induk partai pasti kami lakukan," tukasnya.
Sekedar diketahui, paslon MKP - Pungkasiadi diusung 7 parpol yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat, PDI Perjuangan, Partai Golkar, PKS, Partai Gerindra dan PAN. Sedangkan paslon Choirunnisyah - Arifudin Syah diusung PPP, PKB, PBB dan Hanura. Selain itu satu paslon dari jalur independen, Miskan - Rahma Sofiana. (gun/rvl)
Baca Juga: MKP Menang, Sejumlah PNS di Mojokerto Ancang-ancang Pindah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News