KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Direktur BPJS Kesehatan, David Bangun mengatakan jika BPJS Kesehatan, Kemendagri, dan KPU sepakat soal perlindungan petugas di TPS.
Ia menyampaikan komitmen pemerintah untuk perlindungan kesehatan petugas di tempat pemungutan suara selama masa pemilu 2024.
Baca Juga: JKN Jadi Andalan Keluarga Mahasiswi dari Kandat untuk Atasi Masalah Kesehatan
Sehingga apabila nanti ketika semua petugas TPS sudah terdaftar, maka akan ditindaklanjuti dengan proses skrining dengan mengisi formulir. BPJS Kesehatan pun bisa mengidentifikasi bagaimana profil kesehatan dari seluruh petugas.
"Selanjutnya bisa diantisipasi ataupun petugas yang punya risiko tinggi akan ditindaklanjuti, sehingga kejadian di (pemilu) tahun 2019 tidak akan terjadi lagi,"ucapnya.
Salah satu petugas KPPS di Kabupaten Kediri, Triyono telah membuktikan perlindungan tersebut. Ia mengalami vertigo akibat kelelahan mengawal penghitungan suara.
Baca Juga: Warga Kandat ini Bersyukur Jadi Peserta JKN, Semua Anggota Keluarganya Dimudahkan dalam Berobat
Triyono harus menjalani menjalani rawat inap di Klinik Utama Rawat Inap Medika Utama Kabupaten Kediri. Syukur, ia telah memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Sebelum subuh itu kita sudah disiapkan sarapan. Tetapi pekerjaan kita belum selesai. Setelah selesai, kan harus kita setorkan ke balai desa. Karena terlalu bersemangat, mau sarapan itu lupa. Kita semua satu tim ke balai desa, salah satu tim saya ada yang membeli minuman dingin, kemudian saya minum. Selang satu menit, saya tumbang,” kata Triyono, Senin (19/2/2024).
Kondisi tubuh yang tidak fit karena aktivitas yang sangat padat membuat Triyono tidak seperti biasanya.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Pastikan Peserta JKN Peroleh Layanan Terbaik
Mengaku kuat, namun kala itu tubuhnya sudah tidak mampu lagi menolerir, sehingga membutuhkan perawatan lebih lanjut karena vertigo.
“Selain capek fisik, capek pikiran, perut juga belum terisi, sekalinya terisi air dingin. Saya biasanya kuat, tetapi pada saat itu fisik saya sudah tidak tahan lagi, sampai drop, pusing, keringat dingin, saya tidak berani berdiri. Walaupun tidak sampai pingsan, saya tidak berani membuka mata, sangat pusing. Kemudian sama teman-teman saya dibawa ke klinik. Setelah diperiksa, dokter mendiagnosa saya vertigo,” terangnya.
Selama 3 hari dirawat, Triyono mengaku mendapatkan pelayanan yang optimal, cepat dan setara walaupun menggunakan Kartu Jaminan Kesehatan.
Baca Juga: Warga Ngasem Kediri Percayakan JKN untuk Pengobatan Keluarganya
“Saya tiga hari rawat inap, hari Sabtu sore keluar rumah sakit. Pelayanannya sangat baik. Saya tidak menunggu lama, langsung ditangani. Tempatnya juga nyaman. Di sana kelas tiga sekamar empat orang, saya tidak merasa dibedakan dengan pasien lainnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, jika tidak ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan pada layanan kesehatan tersebut.
“Bersyukur sekali ada yang membantu biaya berobat saya. Seharusnya memang harus ada jaminan kesehatan untuk petugas KPPS. Sebab memang setiap rangkaian Pemilu itu membutuhkan waktu yang panjang untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Bisa terhitung sehari semalam. Apalagi usia empat puluh tahun keatas, pasti rentan sakit. Sangat perlu ada JKN itu,” tegasnya.
Baca Juga: Bawaslu Kota Batu Catat 2.120 Form A yang Dihasilkan Selama Proses Pengawasan Pilkada 2024
Kini kondisinya sudah membaik, meskipun dokter tetap mengharuskannya minum obat. Triyono bersyukur sudah bisa kembali beraktivitas seperti biasa.
“Sekarang kondisi saya sudah membaik, sudah bisa buat beraktivitas. Tetapi sampai saat ini saya masih tetap harus minum obat,” ujarnya.
Triyono mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dengan adanya program JKN. Baginya, program JKN itu benar-benar membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Baca Juga: Pedagang Ayam Potong Asal Kediri Bersyukur Pengobatan Suaminya Ditanggung Penuh Program JKN
“Saya mengucapkan terima kasih banyak dengan adanya program JKN ini, karena benar-benar membantu masyarakat pada umumnya, terutama yang membutuhkan untuk berobat, sangat bermanfaat,” pungkasnya.(uji/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News