SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat kemarau panjang yang melanda Jawa Timur telah menjadikan lahan pertanian seluas 27.296 hektare mengalami kekeringan.
Kepala BPBD Jawa Timur Sudharmawan, mengatakan, total luas lahan pertanian yang meliputi padi, jagung, kedelai, kacang tanah dan kacang hijau di Jawa Timur mencapai 2,1 juta hektare. "Dari jumlah ini, untuk lahan padi totalnya yang mengalami kekeringan mencapai 21 ribu hektare," kata dia.
BACA JUGA:
- DPRD Jatim Setujui LKPJ Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2023, Adhy Karyono Beberkan Target Kinerja
- Dukung FOLU Net Sink 2030, Pj Adhy Pastikan Jatim Siap Berkontribusi Nyata Lestarikan Lingkungan
- Pj Gubernur Jatim Luncurkan Korporasi Petani di Jombang
- Pj Gubernur Jatim Launching Beras 'Jatim Cettar' Melalui Korporasi Petani di Jombang
Lahan padi yang mengalami kekeringan tersebar di 24 kabupaten/kota diantaranya yaitu Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Pacitan, Kediri, Nganjuk, Tulungagung, Trenggalek, Malang, Pasuruan, Pamekasan, Bangkalan, Sampang, Sumenep, Surabaya dan Kota Kediri.
Sedangkan untuk lahan Jagung yang mengalami kekeringan mencapai 1.957 hektare dan tersebar di empat kabupaten yaitu Bojonegoro, Lamongan, Magetan dan Sampang.
Untuk lahan kedelai, yang mengalami kekeringan mencapai 81 hektare dan berada di Bojonegoro. Sementara untuk lahan Kacang Tanah mencapai 385 hektare dan tersebar di Tubang serta Magetan.
"Kami sudah bekerjasama dengan Dinas Pertanian untuk membantu mengantisipasi kekeringan lahan pertanian ini," kata dia. Kerjasama ini diantaranya dengan melakukan droping pompa air yang disebar di daerah-daerah tersebut. Pengaliran air dengan pipanisasi serta pembangunan sumur bor juga dilakukan.