SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kekeringan melanda 19 kabupaten di wilayah Jawa Timur. Di antaranya Lamongan, Magetan, Bojonegoro, Bondowoso, Tuban, dan empat kabupaten di Madura yaitu Sumenep, Bangkalan, Pamekasan, serta Sampang.
Pemprov Jatim pun melakukan berbagai cara mengatasi masalah tersebut. Salah satunya membangun embung geo membran atau waduk kecil. Pada 2015, 80 embung dibangun untuk menggunakan alat pengolahan air.
Baca Juga: Resmikan Gedung Sekber PHDI, Pj Gubernur Jatim Ajak Umat Hindu Jaga Kondisivitas Pilkada
Tapi Gubernur Jawa Timur Soekarwo (Pakde Karwo) mengakui sulit membangun embung geo membran di wilayah Madura. "Tanahnya susah untuk tempat membuat embung," kata Pakde, usai menghadiri Silaturahmi Kerukunan Umat Beragama di Balai Prajurit Kodam V Brawijaya di Surabaya, kemarin (29/7).
Pemprov mengatakan jika saat ini hanya bisa mengirimkan truk tangki air bersih ke sejumlah daerah yang mengalami kekeringan. "Sedangkan pemerintah kota dan kabupaten yang mengalami kekeringan menyediakan air bersihnya," katanya.
Soekarwo mengakui penanganan itu mengakibatkan jumlah daerah yang mengalami kekeringan menurun. Sedianya, jumlah daerah yaitu 21 daerah titik rawan, kini berkurang menjadi 19 daerah.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, kekeringan parah melanda 193 desa yang ada di 24 kabupaten/kota se-Jatim. Dari 24 daerah itu, BPBD Jatim akan lebih fokus penanganan kekeringan utamanya di Pulau Madura, Matraman (Bojonegoro, Ngawi, Trenggalek) dan Tapal Kuda (Probolinggo), sebab wilayah tersebut kekeringannya sangat parah.
“Tapi daerah lain juga tetap akan jadi fokus kami. Gubernur juga sudah menetapkan keadaan darurat bencana kekeringan yang berlaku bulan Juli sampai Oktober nanti,” ujar Kepala BPBD Jatim Sudarmawan, kemarin.
Ia mengakui, bencana kekeringan kali ini tergolong paling parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selama dua tahun terakhir hari tanpa hujan hanya berlangsung sekitar empat bulan. Namun tahun 2015 ini, BMKG mencatat hari tanpa hujan akan lebih panjang dan mencapai minimal enam bulan. (nis/dur)
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News