SURABAYA (BangsaOnline) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat lantaran berhasil memanfaatkan teknologi elektronik dalam pengelolaan anggaran. Bahkan, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainnya di Indonesia, Surabaya sudah jauh lebih maju.
Penegasan tersebut disampaikan Asisten Ahli Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UK4), Dema Tampubolon ketika hadir dalam acara sosialisasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan anggaran di Graha Sawunggaling Lantai VI Kantor Pemkot Surabaya, Jumat (11/4).
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
“Jadi, kami di UK4 punya program terkait partsipasi masyarakat. Kalau di Surabaya kita tahu sudah luar biasa. Surabaya sudah jauh beda dengan kota-kota lainnya karena sudah pakai elektronik semua, mulai dari musyawarah rencana pembangunan oleh masyarakat hingga perencanaan pegawai. Kota lain masih mencoba ke arah sana tetapi belum seperti Surabaya,” tegas Dema Tampubolon.
Menurutnya, selain di Surabaya, program sosialiasi tersebut juga dilakukan di beberapa daerah di Indonesia secara serentak. Dari program tersebut, nantinya bisa didapatkan gambaran seperti apa tingkat partisipasi masyarakat di tiap-tiap kota.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, Pemkot Surabaya sudah menerapkan pengelolaan anggaran secara elektronik sejak tahun 2003. Di tahun itupula, proses pelaksanaan lelang juga dilakukan secara elektronik. Pemkot Surabaya kini tidak lagi melakukan pengelolaan anggaran dengan cara cash, tetapi dengan sistem online.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Sementara Asisten Administrasi Umum Pemprov Jatim, Ahmad Djaelani mengatakan, tim evaluasi dan pengawasan penyerapan anggaran (TEPPA) telah menetapkan tahun 2014 sebagai tahun percepatan anggaran. Hal itu, ujar dia, perlu dilakukan perencanaan terukur yang dimulai dengan pembuatan jadwal kegiatan di masing-masing lembaga, serta melakukan evaluasi secara berkala terhadap kegiatan yang dilakukan.
“Dan diharapkan ada partisipasi dari elemen masyarakat,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News