Gerindra Sebut Prabowo Akan Jembatani Hubungan Antara Jokowi dengan PDIP

Gerindra Sebut Prabowo Akan Jembatani Hubungan Antara Jokowi dengan PDIP Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023). Foto: Kompas.com.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan, calon presiden (capres) terpilih di Pilpres 2024, Prabowo Subianto akan menjembatani untuk menjalin hubungan kembali antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan PDIP.

"Ya justru Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDI-P," ujar Habiburokhman saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3/2024).

"Kita tahulah dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDIP. Dan PDIP juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi," tambahnya

Ia juga menuturkan, orang-orang yang kalah sadah move-on, mengingat pemilu sudah selesai.

Selain itu, orang-orang sudah move-on usai hasil quick count atau perhitungan cepat keluar.

"Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on," ujarnya.

"Terakhir, penetapan KPU (Komisi Pemilihan Umum) kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," lanjutnya.

Menurutnya, saat ini yang masih tidak terima dengan hasil Pilpres 2024, hanya segelintir elite politik.

Ia juga menyebut, para pengacara juga belum bisa move-on karena masih memberi angin segar kepada para kliennya.

"Nah, jadi kembali ke hubungan Pak Jokowi dengan PDI-P, kalau menurut saya sih akan ada babak baru di mana kedua belah pihak pasti akan saling menghormati lah," ujarnya.

Sementara, Habiburokhman juga yakin bahwa Ketua Umum PDIP, juga tidak akan bersiap ogah menerima Jokowi.

"Saya paham banget pemimpin-pemimpin kita, Ibu Mega enggak akan ada politik kotak-kotak, mengkotak-kotakan, 'ah saya enggak mau ah ada Jokowi, selama ada Jokowi enggak mau'. Enggak akan ada begitu kok, sudah dewasa semua," pungkasnya. (rif)