SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Pembangunan tugu keris di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, terus menuai kontroversi dan protes masyarakat.
Anggota DPRD Sumenep pun ikut mengawal proyek tersebut. Wakil rakyat meminta masyarakat untuk ikut serta mengawasi pelaksanaan pembangunan tugu keris.
Baca Juga: Ajak Masyarakat Gelorakan Bela Negara, Bupati Sumenep Singgung Isu Geopolitik
Diketahui, anggaran pembangunan tugu keris bersumber dari dana corporate social responsibility (CSR) Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Sumenep sebesar Rp2,1 miliar.
Dalam penyalurannya, terdapat tiga perusahaan KKKS yang terlibat, yaitu Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), Medco Energy, dan Kangean Energy Indonesia (KEI).
Anggota DPRD Sumenep, Juhari, menegaskan pihaknya memberi atensi terhadap proyek tersebut. Juhari juga mengajak seluruh elemen masyarakat ikut serta mengawasi penggunaan dana CSR tersebut
Baca Juga: Maksimalkan Pengumpulan Zakat, Baznas dan UPZ Sumenep Tingkatkan Kesadaran Masyarakat
"Sebab, dana CSR bukan hanya alat kepentingan, tetapi harus benar-benar dimanfaatkan sebagaimana mestinya dengan pengawasan yang ketat, diperlukan untuk memastikan implementasi proyek sesuai dengan fakta lapangan," ujarnya.
Juhari menekankan bahwa dana tersebut harus dialokasikan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat.
"Intinya, anggaran tugu keris sebesar Rp2,1 miliar ini jangan sampai dijadikan bancakan oleh lingkaran oligarki, termasuk oleh siapa pun," tegasnya.
Baca Juga: Pemkab Sumenep Teken Kerja Sama Proyek APHT dengan PD Sumekar, Siap Operasikan Pabrik Rokok Terpadu
Ia mengatakan pelaksanaan proyek itu harus diawasi dengan ketat dan harus dapat dipertanggungjawabkan agar pembangunan berjalan sebagaimana mestinya.
"Saya akan terus melakukan pengawasan dan investigasi di lapangan soal pembangunan tugu keris yang anggarannya mencapai hingga Rp2,1 miliar itu," tukasnya.
Juhari yang merupakan politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menyadari Bupati Sumenep Achmad Fauzi berniat baik melaksanakan pembangunan tugu keris tersebut. Yakni, untuk menghargai para empu atau pengrajin keris yang ada di Kabupaten Sumenep.
Baca Juga: PAD yang Diperoleh Disbudporapar Sumenep di 2024 Nyaris Rp1 Miliar, Dari Sektor Apa Saja?
"Karenanya, niat baik Bapak Bupati itu harus dikawal dengan sebaik mungkin sehingga masyarakat Sumenep dapat menikamatinya dan memanfatkannya dengan baik pula," pungkasnya. (aln/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News