SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pelaku pelecehan dengan cara merekam celana dalam pakaian yang dilakukan oleh Takmir Masjid, Rusun Sumur Welut Karangpilang akhirnya ditahan oleh Unit PPA Polrestabes Surabaya, Rabu (29/5/2024).
Hal tersebut, setelah adanya laporan dari para korban kepada kepolisian dengan nomor surat LP/B/525/V/2024/SPKT/Polrestabes Surabaya.
Baca Juga: Maling Motor di Bangkalan Babak Belur Dihajar Warga, Satu Berhasil Kabur
Saat berada di Unit PPA Polrestabes Surabaya, emak-emak yang melaporkan kejadian tersebut menangis saat melihat hasil video yang berhasil direkam oleh pelaku.
Pelaku sempat menghapus rekaman tersebut, namun pihak polisi berhasil memulihkan kembali video-video rekaman celana dalam emak-emak Blok C Rusun Sumur Welut.
“Jadi awalnya pelaku sudah menghapus rekaman video celana dalam ibu ibu yang direkamnya, namun saat handphone pelaku diperiksa polisi berhasil ditemukan 11 rekaman celana dalam ibu ibu, yang cara pengambilan videnya dari sisi bawah atau dari kaki pelaku. Nah disitulah ibu ibu malu dan takut hingga menangis,” ujar Yudi suami Sulastri salah satu korban yang melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian, Kams (30/5/2024).
Baca Juga: Miris Peredaran Narkoba di Blitar, Mulai Libatkan Anak-anak di Bawah Umur
Yudi menjelaskan, emak-emak ini malu dan takut jika video yang direkam oleh pelaku Choirul Anwar disebar luaskan. Pasalnya, pelaku untuk merekam celana dalam itu sejak tahun 2022 lalu.
“Jadi terbongkarnya itu pada Senin kemarin, kala itu istri saya sedang beli beras di tokonya ibu pipit. Kebetulan ibu pipit curiga dan memfoto kaki pelaku yang berada tepat di bawah rok istri saya. Dan benar ternyata kaki pelaku terdapat handphone yang dibungkus oleh kaos kaki,” tambahnya.
Motif pelaku melakukan aksi tersebut kepada emak-emak, masih menjadi pertanyaan. Namun, berdasarkan keterangan Sudarwati, istri pelaku, dirinya sempat curhat ke ibu-ibu korban sebelum penangkapan pelaku.
Baca Juga: Rumah di Sidoarjo Disatroni Maling, Satu Motor Honda Vario Raib
Sudarwati sendiri, merupakan Kader Surabaya Hebat (KSH) Kelurahan Waru Gunung. Dirinya selalu berkomunikasi dengan ibu-ibu setempat yang berada di Blok C Rusun Sumur Welut.
“Jadi istri pelaku kerap berkeluh kesah bahwa suaminya mempunyai kerja tak tentu setelah menjadi takmir Masjid 4 bulan yang lalu. Sehingga sang suami (pelaku) kerap ditegur oleh Sudarwati (istri). Kemungkinan pelaku mencari pelampiasan dengan seperti itu, hanya dugaan warga loh mas....’” tutup Yudi.
Pemangilan warga blok-C terhadap pelaku dilakukan pada Selasa (28/5/2025) malam agar berkumpul di aula Rusun Sumur Welut. Namun pelaku tidak hadir dan hanya dihadiri oleh Sudarwati.
Baca Juga: Diduga ada Orang Ketiga, Pendeta di Surabaya Aniaya Istrinya
Sudarwati memberikan keterangan bahwa sang suaminya bersembunyi karena takut di amuk warga.
Dari pertemuan itulah Sudarwati menceritakan apa yang kerap ditonton oleh suaminya melalui handphone miliknya.
“Jadi begini pada hari Selasa malam kemarin ibu Sudarwati memberikan keterangan bahwa suaminya belum pulang, dirinya juga telah mengutarakan permintaan maaf kepada ibu ibu, bila suaminya telah melakukan perekaman celana dalam. Nah disela sela itu Sudarwati mengakui mengetahui bahwa kerap melihat suaminya memutar rekaman hal itu dan menyuruhnya untuk menghapus,” ujar Khairil, Kams (30/5/2024).
Baca Juga: Parkirkan Mobil di Jalan Tapak Siring, Mobil Penjual Kue Cici di Tambaksari Surabaya Hilang
Berlanjut masih keterangan Khairil untuk motif pelaku melakukan hal nyeleneh itu di duga untuk meningkatkan hasrat biologis pelaku saat akan hubungan suami istri dengan ibu Sudarwati. Hal itu juga diutarakan oleh Khairil, dari pengakuan Sudarwati bahwa suaminya menonton video hasil rekaman celana dalam, saat ada disamping sang istri (Sudarwati).
“Logikanya kalau dia pelaku hanya mengkoleksi video pornografi itu harusnya kan jangan sampai diketahui istri, nah kalau ini beda malah ditunjukan istri, jadi dugaan kita bahwa pelaku mempunyai berhasrat kepada istrinya bila sedang melihat video celana dalam ibu ibu rusun. Saya juga tidak terima istri saya menjadi korban dan bila video itu tersebar kemana mana akan saya tuntut pelaku hukuman seberatnya,” tutup Khairil.
Saat dipertanyakan oleh Harian Bangsa hasil perkembangan pemeriksaan kepeda pelaku Choirul Anwar, AKP Rina Shanti Nainggolan Kanit PPA Polrestabeas Surabaya tidak berani memberikan keterangan resmi. “Untuk kasus itu silahkan komunikasi dengan pimpinan saya Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya saja,” ujarnya. (Yan)
Baca Juga: 3 Pelaku Penganiayaan Hingga Tewaskan Korban di Tanggulangin Sidoarjo Ditangkap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News