KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk semangat bela negara. Hal ini disampaikan saat menghadiri Seminar Bela Negara dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila di Gedung Setyo Santoso, Makodim 0809/Kediri, Sabtu (1/6/2024).
"Tantangan dan ancaman yang dihadapi bangsa adalah panggilan bagi kita semua untuk bela negara. Semua anak bangsa harus tergerak dan bergerak untuk bela negara sesuai dengan ladang pengabdiannya masing-masing. Panggilan untuk bela negara bisa dilakukan melalui pengabdian profesi di berbagai bidang kehidupan masing-masing," urai Zanariah.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
"Apa yang dilakukan masyarakat dengan profesi masing-masing adalah wujud nyata kecintaan mereka pada tanah air. Mereka rela berkorban untuk bangsa dan negara, bahkan melampaui kewajiban yang diberikan negara pada mereka. Tugas semua pihak memastikan agar api semangat mereka terus menyala dan bisa diwariskan kepada generasi yang akan datang," imbuhnya
Menurut dia, kesadaran bela negara tidaklah tumbuh dengan sendirinya, tetapi harus ditanamkan sejak dini melalui pendidikan kewarganegaraan. Ia pun berpesan agar anak-anak harus diajak untuk mencintai bangsanya, mencintai tanah airnya sehingga memiliki kebanggaan menjadi bagian dari Indonesia, dan nilai-nilai bela negara harus ditanamkan dengan cara-cara yang kreatif, inovatif serta bisa adaptif dengan perkembangan zaman.
"Maka dari itu, Kota Kediri telah menyiapkan ruang atau wadah kepada generasi penerus untuk berkreasi. Kita punya banyak ruang terbuka hijau bisa digunakan untuk kegiatan positif namun harus tetap dijaga," pungkasnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
Sementara itu, Kolonel Kal Nanto Nurhuda dari Kementerian Pertahanan, menuturkan bahwa bela negara itu tidak harus angkat senjata tapi dengan profesinya masing-masing sudah cukup. Bela negara ini memang harus ditanamkan di anak-anak zaman sekarang. Karena tantangan ke depan lebih sulit dan sangat besar.
"Tidak hanya itu musuh yang dihadapi bila dulu pasti penjajah, kalau ke depan musuh itu datang dari teman sendiri, negara sendiri dan lingkungan kita sendiri," ucapnya. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News